Bisnis.com, JAKARTA - Dua anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), yaitu PT Phapros Tbk. dan PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB), bersinergi mengembangkan alat kesehatan (alkes).
Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 94% pasar alkes dalam negeri masih dikuasai produk impor. Padahal, produk alkes buatan dalam negeri mampu menekan 30% biaya pengobatan.
PT RNI berupaya menggenjot produksi alkes lokal yang berkualitas dan mampu bersaing. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2015, nilai pasar industri alkes nasional mencapai Rp12 triliun
“Melalui kerja sama ini kami tidak hanya menargetkan produksi alkes yang mampu diserap pasar dalam negeri, tetapi juga memiliki kualitas ekspor agar mampu bersaing di pasar regional,” ujar Didik.
Kolaborasi dua anak usaha RNI tersebut ditandai dengan memorandum of understanding (MoU) oleh Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami dan Direktur MRB Ahmad Sufi.
Secara spesifik sinergi ini bertujuan mendukung terlaksananya program pemerintah dalam percepatan pengembangan industri farmasi dan alkes sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 6 Tahun 2016.
Barokah Sri Utami mengatakan, tindak lanjut ke depan tidak akan keluar dari sasaran dan cita-cita Inpres Nomor 6 Tahun 2016.
Penyusunan dan penetapan rencana aksi berpatokan pada rencana pemerintah, seperti dalam produksi, akan memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri, mendorong pengembangan research and development agar tercipta kemandirian industri farmasi dan alkes ke depan, serta berorientasi pada pengembangan sistem data dan informasi terintegrasi dari mulai produksi, distribusi hingga pelayanan kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel