INFLASI JATIM: Komoditas Cabai Penyumbang Utama

Bisnis.com,03 Jan 2017, 18:43 WIB
Penulis: News Writer
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, SURABAYA--Komoditas cabai menjadi penyumbang utama inflasi di Jawa Timur selama Tahun 2016, ditambah komoditas pertanian lain seperti bawang merah, rokok kretek filter, bawang putih, cabai rawit, dan biaya pendidikan perguruan tinggi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono mengatakan beberapa komoditas cabai menjadi penyumbang inflasi karena nilai konsumsi yang tinggi, namun tidak dibarengi dengan produksi yang cukup sehingga harga di pasaran melambung tinggi.

Sementara itu, untuk Desember 2016 Jawa Timur tercatat mengalami inflasi sebesar 0,56 %, dengan inflasi tertinggi di Kota Jember yang mencapai 0,93 %, diikuti Kota Malang 0,58 %, Surabaya 0,56 %, Kabupaten Sumenep 0,53 %, Kabupaten Banyuwangi 0,47 %, Kota Madiun 0,45 %, Kota Probolinggo 0,38 % dan yang terendah Kota Kediri 0,36 % "Hampir semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi pada akhir tahun ini. Kecuali kelompok sandang yang mengalami deflasi 0,59 %," katanya.

Untuk komoditas utama yang memberikan andil terbesar inflasi pada Desember 2016 adalah telur ayam ras, tarif angkutan udara, tarif pulsa ponsel, bensin dan cabai rawit.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah emas perhiasan, bawang merah, cabai merah dan apel.

Sementara itu, untuk laju inflasi tahunan kalender pada Desember 2016 Jawa Timur mencapai 2,74 %, angka ini lebih rendah dibanding tahunan kalender Desember 2015 yang mencapai 3,08 %.

"Jawa Timur secara umum masih bagus sebab masih berada pada kisaran 2 %, sedangkan nasional di atas tiga %, sebab di Jatim ada tim pengendalian harga," katanya, Selasa (3/1/2016).

Sedangakan secara total untuk seluruh ibu kota provinsi di Pulau Jawa pada akhir tahun mengalami inflasi, dan terendah terjadi di Serang sebesar 0,12 % diikuti Semarang sebesar 0,20 %, DKI Jakarta 0.27 %.

Kemudian Yogyakarta 0,35 %, Surabaya 0,56 % dan tertrngggi terjadi di Bandung yang mencapai 0,63 %.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: News Editor
Terkini