Bisnis.com, JAKARTA– Rencana bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) dinilai akan mengurangi tekanan pada bank sentral utama lainnya untuk meneruskan stimulus moneter secara agresif.
Dalam wawancara televisi Bloomberg, seperti dikutip Bloomberg hari ini Rabu (4/1/2017), mantan Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Raghuram Rajan menyatakan tekanan terhadap bank sentral untuk melanjutkan langkah akomodasi akan terlepas, di saat The Fed melihat terbatasnya ruang untuk melanjutkan akomodasi.
“Saya rasa dengan Federal Reserve yang melihat terbatasnya ruang untuk kelanjutan akomodasi serta mulai menaikkan tingkat suku bunga, maka tekanan terhadap bank sentral lainnya untuk melanjutkan akomodasi – seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir – juga lepas,” ujar Rajan.
Para pembuat kebijakan moneter AS menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Desember 2016 serta mengisyaratkan tiga kali kenaikan lebih lanjut tahun ini seraya menyatakan ekspektasi pasar untuk inflasi telah naik.
Menurut Rajan yang saat ini berlaku sebagai profesor untuk bidang keuangan di University of Chicago Booth School of Business, laju dolar AS diharapkan akan tetap kuat dan hal itu tentunya konsisten dengan The Fed yang terlebih dahulu mengembalikan kebijakan pada keadaan semula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel