Bisnis.com, JAKARTA — Bank BRISyariah menargetkan pembiayaan ke sektor infrastruktur pada 2017 naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Perseroanpun hendak lebih banyak membiayai pelaku utama dalam suatu proyek.
Direktur Utama Bank BRISyariah Moch. Hadi Santoso mengatakan, pada 2016 lebih banyak membiayai sektor infrastruktur untuk kebutuhan pihak pendukung suatu proyek. Misalnya, PLN memiliki suatu proyek lantas bermitra dengan pihak A, BRISyariah menyokong pembiayaan untuk partner PLN tersebut.
“Tahun lalu kami itu lebih banyak mendukung supporter suatu proyek saja,” ucapnya kepada Bisnis, Jumat (6/1/2017).
Sektor infrastruktur yang hendak difokuskan BRISyariah pada tahun ini ada dua, yaitu infrastruktur jalan tol dan kelistrikan. Pada 2016, dua sektor ini sebetulnya sudah disasar perseroan tetapi tahun ini anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini hendak lebih serius.
Pembiayaan infrastruktur jalan tol belum lama ini bermitra salah satunya yang disalurkan untuk PT Waskita Beton Precast Tbk. Setelahnya, BRISyariah mengincar proyek tol dalam kota Jakarta dan beberapa yang lain termasuk proyek milik PT Hutama Karya (Persero).
Sementara itu, untuk sektor kelistrikan BRISyariah mengaku sudah membiayai sejumlah proyek listrik, termasuk micro hydro. “Listrik sudah masuk lama, micro hydro. Kami mau coba masuk yang solar, itu kan juga termasuk yang sedang digalakkan dan itu potensinya banyak,” ujar Hadi.
BRISyariah melakukan penandatanganan kerja sama fasilitas pembiayaan dengan PT Waskita Beton Precast Tbk. senilai Rp300 miliar pada Oktober 2016. Pembiayaan ini digunakan untuk refinancing pinjaman dari induk perusahaan, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Hadi menambahkan, perseroan berkesempatan melakukan ekspansi pembiayaan, termasuk ke sektor infrastruktur lebih besar. Pasalnya, modal perseroan semakin bertambah dengan penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I BRISyariah Tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel