DKI Targetkan Penerimaan Investasi Rp51 Triliun

Bisnis.com,08 Jan 2017, 23:13 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menargetkan penerimaan investasi pada tahun ini hanya mencapai sekitar Rp51 triliun, dan tidak berbeda dengan realisasi investasi pada 2016 yang juga hanya sebesar itu.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedy mengatakan target yang tidak terlalu optimistis itu lantaran melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sekitar 5,2% dan juga 2017 sedang memasuki tahun politik.

"Kalau melihat pertumbuhan ekonomi nasional kita sekitar 5,2%, target penerimaan investasi kami ya tidak jauh berbeda dengan realisasi 2016, sebesar Rp51 triliun," ujarnya, kepada Bisnis, Minggu (8/1).

Apalagi, lanjutnya, pada 2017 sudah memasuki tahun politik, dimana para investor lebih suka 'wait and see'.

Pasalnya, kondisi perpolitikan di Jakarta sejak Oktober 2017 hingga akhir-akhir ini cukup memanas, dan ini diprediksikan masih akan terus berlanjut, setidaknya hingga semester pertama tahun ini.

"Awal tahun ini kami perkirakan investasi yang masuk tidak akan sekencang periode sama 2016, karena sudah memasuki Pilkada 2017," ujarnya.

Pihaknya mengaku memang sedikit khawatir dengan kondisi memanasnya suhu Pilkada 2017 tersebut, meskipun tetap mempercayakan pihak keamanan masih mampu menjaga kondusifitas tersebut. "Mudah-mudahan terus aman dan terkendali," ujarnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang. Hiruk-pikuk Pilkada DKI dengan berbagai aksi demonstrasi beberapa waktu terakhir, tentu juga menjadi pertimbangan investor untuk masuk ke Jakarta.

"Kan selain jaminan kemudahan perizinan yang pasti dan cepat, investor butuh jaminan keamanan dan kenyamanan berinvestasi," ujarnya.

Pihaknya berharap agar tahun ini proses dan pelaksanan Pilkada berjalan lancar, aman dan tidak diwarnai dengan aksi demonstrasi besar kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini