Pemprov DKI Bakal Tanam Cabai di Ciangir

Bisnis.com,08 Jan 2017, 21:43 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan pihaknya berupaya mencari solusi alternatif untuk menambah pasokan cabai ke Ibu Kota guna menurunkan harga di pasar. 

"Salah satu caranya dengan membuka lahan perkebunan cabai di sekitar DKI Jakarta," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/1/2017).  

Menurutnya, pemerintah memiliki lahan seluas 100 hekatr di kawasan Ciangir, Kabupaten Tangerang. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta sudah sepakat untuk memaksimalkan lahan kosong tersebut untuk dijadikan perkebunan cabai. 

"Untuk tahap awal, Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI akan menggarap 20-30 hektar lahan untuk kebun cabai. Targetnya, kami bisa menanam 18 ribu bibit pohon di Ciangir," katanya. 

Dia mengungkapkan penanaman tersebut akan dimulai pada awal Februari 2017. Sebelumnya, pemerintah telah melakukan uji coba kualitas tanah. Hasilnya, lahan tersebut diperkirakan dapat ditanami komoditas cabai. 

Jika pembibitan dimulai bulan depan, Sri memprediksi panen cabai dapat dilaksanakan 2-3 bulan setelahnya atau selambat-lambatnya Mei 2017. Dia juga mulai melakukan sosialisasi agar warga Jakarta dapat menanam cabai di halaman atau pot-pot yang ada di rumah maupun rumah susun. 

"Jumlahnya memang tak banyak, tetapi harus mulai dari sekarang," imbuhnya. 

Menurut data infopangan.jakarta.go.id, komoditas cabai rawit merah bertengger di posisi satu dengan harga rata-rata Rp116.150/kg. Harga tertinggi tercatat di Pasar Petojo Ilir dan Pasar Kramat Jati yang menembus Rp150.000/kg.

Posisi kedua diraih oleh cabai rawit hijau yang rata-rata dijual Rp74.667/kg. Harga tertinggi tercatat di Pasar Johan Baru sebesar Rp100.000/kg. Sementara itu, rata-rata harga cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing Rp52.348/kg dan Rp46.262/kg. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini