Bisnis.com, JAKARTA-PT Bank Ina Perdana Tbk. (Bank Ina) bersiap masuk dalam jajaran bank umum kelompok usaha (BUKU) II pasca pembelian saham dari Grup Salim sebesar 29%.
Direktur Utama Bank Ina Edy Kuntardjo mengatakan, dengan adanya pembelian saham tersebut maka pihaknya bakal mendapat tambahan dana segar Rp703 miliar. Setelah naik kelas, Bank Ina akan fokus pada pengembangan digital banking.
"Diproyeksinya dapat sekitar Rp703 miliar di bulan Februari 2017 sehingga kami masuk kategori BUKU II. Kedepannya kami akan fokus ke layanan digital sepertidigital branch," katanya kepada Bisnis.com di Jakarta, Selasa (10/1/2016).
Dengan masuknya dana tersebut, modal inti Bank Ina akan naik menjadi Rp1,1 triliun dan memenuhi syarat dari regulator untuk masuk ke BUKU II.
Sebagai informasi, Grup Salim membeli saham Bank Ina lewat skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue melalui Lion Trust Ltd. sebagai trustee dari NS Financial Fund dan NS Asean Finacial Fund masing-masing sebesar 10,49% dan 18,29%.
Per September 2016, Bank Ina tercatat memiliki modal inti (tier 1) sebanyak Rp446,27 miliar dengan total aset senilai Rp2,37 triliun. Laba yang diperoleh perseroan per kuartal III/2016 senilai Rp20,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel