Kementerian PUPR Tes Beban Jembatan Mahkota II Samarinda

Bisnis.com,12 Jan 2017, 14:04 WIB
Penulis: Muhamad Yamin
Progres pembangunan Jembatan Mahkota II Samarinda./Ilustrasi-youtube.com

Bisnis.com, SAMARINDA - Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II yang menghubungkan Kecamatan Sambutan dengan Palaran, di Samarinda Seberang, menjalani test loading atau uji beban, Kamis (12/1/2017). Tes beban dilakukan oleh Komisi Keamanan Jalan Terowongan Jembatan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).

Berdasarkan pantauan media ini, sebanyak 22 truk berisi muatan pasir 2 ton menguji beban jembatan dibangun PT Arga Budi. Uji ini nantinya untuk menjadi rekomendasi dan bukti jembatan sudah bisa dibuka. Sebelumnya, KKJTJ sempat tertunda uji beban jembatan Mahkota II dikarenakan jadwal padat menguji jembatan di seluruh Indonesia.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang memantau uji beban jembatan mengatakan pihaknya sempat harus menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Semarang beberapa waktu lalu untuk memohon uji beban jembatan Mahkota II. Dia berharap uji beban jembatan bisa segera selesai.

“Dari uji beban yang kemungkinan selesai satu ini nantinya akan diolah hasil datanya dan dirapatkan oleh para pelaksana pembangunan jembatan dan instansi terkait. Nanti kita tunggu rekomendasinya apa dan hasil telaahnya disampaikan ke Bapak Menteri PUPR. Dan saya berharap prosesnya tidak terlalu lama,” ujar Jaang.

Jaang mengatakan Pemkot Samarinda juga akan menunggu arahan dari para ahli jembatan dan akademisi Universitas Gadjah Mada serta Kementerian PUPR yang menguji jembatan Mahkota II. Terutama, dalam pengawasan dan perawatan jembatan yang usianya sudah lama dibangun sejak 14 tahun lalu.

Jembatan Mahkota II dengan panjang 1.428 meter ini diharapkan Jaang bisa memecah beban berat pembangunan yang terlalu padat kegiatan ekonomi di pusat kota Samarinda. Dengan ada jembatan, maka investasi bisa berkembang di wilayah selatan kota dengan semakin mudah akses transportasi antara Sambutan dan Palaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini