Bank Hasil Merger Andara dan Dinar Bakal Berstatus Terbuka

Bisnis.com,16 Jan 2017, 22:49 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Logo Bank Andara./Bank Andara

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Dinar Tbk. bakal ditunjuk sebagai survival bank setelah proses penggabungan atau merger antara perseroan dengan PT Bank Andara.

Vice Chairman APRO Service Group Donald Hong Kim mengatakan penunjukkan Bank Dinar sebagai survival bank tak lepas dari statusnya yang telah menjadi perusahaan publik. Ke depannya pun, entitas baru hasil merger juga akan tetap berstatus terbuka.

“Masih menjadi perusahaan terbuka. Namun, namanya yang berubah. Untuk brand baru, masih nanti ya,” katanya di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Sebagai informasi, APRO Financial Co. Ltd., telah resmi memegang saham Bank Andara sebesar 40% melalui skema  capital injection dan juga bakal mengakuisisi saham Bank Dinar sebesar 77,38%. Saat ini, APRO disebutkan telah mengirimkan proposal akuisisi saham Bank Dinar ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan masih menunggu hasil RUPSLB Bank Dinar pada 6 Februari 2017. Diharapkan Bank Andara dapat melebur ke bank dengan kode emiten DNAR ini pada 2017.

Adapun, suntikan modal akan dilakukan setelah kedua bank ini berhasil dimerger. Kim mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menambah modal senilai Rp500 miliar tiap tahun hingga mencapai modal inti di kisaran Rp3 triliun. Saat ini, modal inti Bank Andara berkisar Rp580 miliar dan Bank Dinar sekitar Rp431 miliar.

Apabila keduanya digabungkan, maka nilai modal inti entitas baru pasca merger senilai Rp1,01 triliun atau masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini