Sejumlah Sentimen Pengaruhi Inflasi Banten

Bisnis.com,17 Jan 2017, 13:55 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Cabai merah./.Bisnis

Bisnis.com, TANGERANG— Prospek inflasi Banten pada kuartal awal tahun ini diperkirakan dipengaruhi kebijakan pemerintah yang memompa harga sejumlah komoditas di kawasan ini.

Masih tingginya intensitas curah hujan di Banten yang diikuti dengan kenaikan harga cabai rawit, kemudian penghapusan subsidi listrik, serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berpeluang mengerek naik prospek inflasi pada tiga bulan di awal tahun ini.

“Bobot BBM dalam penghitungan inflasi cukup dominan, belum lagi kenaikan listrik dan rokok. Yang pasti, komponen-komponen diatas menempati sepuluh besar penyumbang inflasi di Banten,” kata Jaih Ibrohim, Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Banten kepada Bisnis, Selasa (17/1/2017).

Setidaknya, pemerintah pusat akan membuat dua kebijakan yang terkait dengan sektor energi yakni pencabutan subsidi listrik menaikkan tarif listrik konsumen dengan daya 900 Volt Ampere (VA). Nantinya, kenaikan tersebut akan dilakukan secara bertahap sebanyak tiga kali pada 2017 yakni Februari, Maret-April, dan Mei.

Dalam laporannya, Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten memproyeksikan inflasi pada kuartal I/2017 di kisaran 3,1%-3,4%. Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan kuartal IV/2016 (quarter to quarter/qtq) atau lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi kuartal yang sama tahun lalu yakni 5,7%.

Selain pengaruh komponen volatile foods dan administered price, tekanan inflasi juga dipengaruhi oleh gelaran Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Banten sehingga berpeluang memacu konsumsi masyarakat.

Sepanjang tahun ini, BI Banten juga memprediksi inflasi 2017 berkisar di angka 4,5%-4,8%, atau naik dibandingkan inflasi tahun lalu yakni 2,94%.

”Untuk kontribusi kenaikan tarif listrik, terus terang kami belum menghitungnya tetapi kenaikan inflasi bersumber dari kenaikan itu,” kata Kepala BI Provinsi Banten Budiharto Setyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini