Pasar Senen Terbakar : Arus Lalu Lintas Tersendat

Bisnis.com,19 Jan 2017, 11:44 WIB
Penulis: Nurudin Abdullah
Pedagang menyelamatkan barang-barangnya dari lokasi Blok I dan Blok II Pasar Senen yang terbakar di Jakarta, Kamis (19/1). Kebakaran di Pasar Senen tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 04.43 WIB dan masih dalam penanganan petugas yang mengerahkan sedikitnya 50 unit mobil pemadam kebakaran./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Arus lalu lintas di sekitar Pasar Senen, Jakarta Pusat terpantau padat merayap karena imbas dari peristiwa kebarakan di Blok I dan II pasar tersebut pada pagi ini, Kamis (19/1/2017).

Polda Metro Jaya melalui akun twitter resminya @TMCPoldaMetro, Kamis pagi ini (19/1/2017) pukul 11.34 WIB kembali menginformasikan hal tersebut : “Kebakaran di Blok I dan II, Pasar Senen Jakarta Pusat , masih dalam proses pemadaman 42 unit mobil Damkar.”

Selain itu, pihak PT Transjakarta, operator bus Transjakarta juga menyampaikan melalui twitter @PT_TransJakarta bahwa: “Kor 5 Ancol-Kp.Melayu sementara tidak melewati Halte Sentral Senen terkait kebakaran di Ps.Senen. untuk Kp.Melayu-Ancol tetap dilewati.”

Sementara itu, Polda Metro Jaya kembali memberitahukan arus lalu lintas semakin padat berpotensi akan terjadi di Jl Gatot Subroto menyusul kegiatan unjuk rasa yang dilakukan ratusan massa di depan kantro Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta di depan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selanjutnya, imbas penyempitan proyek Mass Rapid Transit (MRT), lalu lintas dari RS Fatmawati kea rah Lebak Bulus Jakarta Selatan terpantau padat merayap, demikian di Jl Arteri Pondok Indah ke arah  Kebayoran Lama-Permata Hijau akibat tingginya volume kendaraan yang melintas.

Demikian juga lalu lintas di Grogol Jakarta Barat ke Arah Roxy Mas menjelang perlintasan kereta api, serta dari Jl. Tubagus Angke menuju Jl. Raya Teluk Gong terlihat arus lalu lintasnya juga masih padat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini