Efek Kejut Agus-Sylvi Melemah

Bisnis.com,19 Jan 2017, 16:28 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kanan) didampingi Djarot Saiful Hidayat (kanan) mendengarkan pertanyaan dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) dan Sylviana Murni (kiri) saat Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga survei Poltracking Indonesia menilai efek kejut yang dimiliki pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni melemah.

Hal itu ditandai dengan kenaikan elektabilitas pasangan calon nomor urut satu itu paling sedikit dibandingkan dua pasangan lainnya.

“Tren kenaikan elektabilitas Agus-Sylvi relatif lebih rendah atau lambat dibanding pasangan lain, hanya 2,33%,” ujar Hanta di Hotel Oria, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Sementara itu pasangan lainnya, Basuki Tjahaya Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, secara berurutan mengalami kenaikan 6,88% dan 8,21%.

Menurut Hanta, pemilih sudah mulai mempertimbangkan alasan rasional ketimbang psikologis. Pemilih mulai fokus pada kualitas program setiap kandidat.

Sebab itu, Agus yang sebelumnya banyak dipilih berdasarkan alasan psikologis, elektabilitasnya mulai terdistribusi kepada pasangan calon lain. Kendati demikian, Agus-Sylvi saat ini tetap berada pada urutan pertama dalam hal elektabilitas menurut survei Poltracking.

Namun, melambatnya tren kenaikan elektabilitas Agus-Sylvi membuat elektabilitasnya dengan dua pasangan lain semakin dekat. Secara berurutan elektabilitas ketiganya adalah 30,25%, 28,88%, dan 28,63%.

Hanta mengatakan bahwa hingga saat ini semua pasangan calon masih memiliki peluang yang sama untuk bisa lolos atau gugur pada putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Belum ada kandidat yang memiliki elektabilitas jauh di atas yang lain dan juga belum ada kandidat yang tertinggal jauh. “Semua masih fluktuatif dan dinamis,” ujar Hanta.

Hanta menjelaskan, survei yang dilakukan pada 9-13 Januari 2017 ini memiliki tingkat kesalahan lebih kurang 3,46% dan tingkat kepercayaan 95%. Artinya, elektabilitas setiap pasangan calon ada kemungkinan naik atau turun sebanyak 3,46%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini