Pilih Bisnis Pembangkit, Taipan Thohir Tolak Gabung di Proyek Patimban

Bisnis.com,19 Jan 2017, 01:58 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Garibaldi Thohir/JIBI-Arif Budisusilo

Bisnis.com, BANDUNG - Pengusaha Garibaldi Thohir memastikan tidak akan ikut ambil bagian dalam lelang operator Pelabuhan Patimban. Presiden Joko Widodo padahal sebelumnya menegaskan pemerintah akan mengandeng pihak swasta dalam proyek Pelabuhan Patimban sebagai partner strategis BUMN yang ditunjuk.

Taipan yang juga Presdir PT Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir mengungkapkan pihaknya belum tertarik dengan proyek pelabuhan baru di pulau Jawa tersebut. "Untuk sementara belum ya. Saya masih mau konsentrasi dulu di bisnis power plant," tegasnya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Selasa malam (18/1/2017).

Sebelumnya, Garibaldi Thohir melalui PT Brilliant Permata Negara pernah maju dalam lelang proyek New Priok Kalibaru dengan mengandeng konsorsium perusahaan besar, Hutchison Port, Cosco Pasific dan Salam Pacific Indonesia.

Konsorsium bernama New Port Consortium ini lolos prakualifikasi tender pelabuhan Kalibaru yang diumumkan pada tanggal 25 Agustus 2011. Namun, pemerintah membatalkan tender proyek senilai Rp11,7 triliun tersebut pada Januari 2012.

Lima konsorsium akhirnya gigit jari, karena pemerintah menunjuk langsung Pelindo II sebagai kontraktor sekaligus operator di Kalibaru. Saat itu, taipan yang akrab dipanggil Boy Thohir mengungkapkan kekecewaannya mengingat konsorsium telah menyediakan dana cukup dari pinjaman empat bank asing dan Bank Mandiri.

Namun dari mulut pejabat Kementerian Perhubungan, para investor yang sebelumnya meminati proyek Kalibaru dijanjikan masuk ke proyek Pelabuhan Cilamaya tentunya dengan melalui proses tender.

Hingga 2015, pemerintahan Presiden Joko Widodo membatalkan Cilamaya sebagai lokasi pelabuhan baru dan memutuskan mengeser lokasi dari Cilamaya ke Patimban pada awal 2016.

Terkait dengan janji empat tahun lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan pihaknya masih membuka diri untuk swasta nasional berkompetisi di Patimban.

"Ada pendapat lain yang mengatakan yang lead harus swasta lain supaya ada perimbangan atau persaingan. Ini sedang kita bicarakan. Bahwasanya Pak Boy Thohir [tak berminat] saya tidak tahu," paparnya.

Menhub menuturkan pihaknya akan melakukan beauty contest untuk swasta nasional. Nantinya, dia mengharapkan swasta nasional ini dapat membentuk joint venture dengan Pelindo II.

Dari sisinya, dia menegaskan keterlibatan Pelindo II harus ada di Pelabuhan Patimban karena BUMN ini akan mampu mengkoordinasikan antara Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban nantinya. Namun, dia menuturkan Kemenhub akan membahas hal ini lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini