Bisnis.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan perubahan desain transportasi massal cepat (Mass Rapid Transit/MRT) dapat memicu penambahan biaya dan waktu pembangunan sehingga perlu dipikirkan lebih lanjut jika ingin mengubah desain tersebut.
"Jangan sampai nanti ada perubahan desain ya menambah beban biaya lagi bukan hanya itu nanti jadi molor (pembangunan MRT), ini kan cuma masalah selera," kata Djarot, di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Menanggapi Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang menginginkan desain ulang kereta untuk MRT, Djarot mengharapkan desain MRT yang sudah lama disetujui agar tidak diubah demi mempercepat penyelesaian pembangunannya.
"Itu (MRT) sedang dikerjakan ya sebaiknya (desain MRT) tidak diubah, ini kan cuma masalah selera saja ya masalah selera, dan itu bertahan sudah lama ya," kata Djarot.
Dia mengatakan pihaknya fokus agar pembangunan MRT selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak sehingga dapat segera dinikmati masyarakat.
"Karena targetnya 2019 sudah selesai semua, 2018 paling tidak itu sudah sampai di Bundaran HI baru di 2019 sampai Lebak Bulus. Jadi yang ke Bundaran HI itu harus segera selesai, cepat selesai itu bagus sekali, jadi bukan kemudian otak-atik masalah desain ya," tuturnya.
Menurutnya, MRT yang sedang dibangun itu bukan semacam kereta cepat antar kota, antar provinsi atau antar negara seperti di Eropa.
"Tapi ini MRT yang kita kejar bukan 'speed'-nya (kecepatan) bukan kecepatannya tapi kenyamanan dan keamanannya, jadi itu (desain MRT) relatif saya pikir," ujarnya.
"Saya bilang jangan sampai perubahan itu nanti nambah biaya apalagi tambah molor gitu ya. Jadi ya kita laksanakan saja (sesuai desain MRT saat ini)," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel