Pembangunan Pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur Berlanjut

Bisnis.com,23 Jan 2017, 12:20 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan PM Israel Benjamin Netanyahu (kanan)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah Israel telah memberi lampu hijau pembangunan pemukiman baru di Yerusalem Timur setelah Donald Trump resmi menjabat presiden Amerika Serikat.

Wakil Wali Kota Yerusalem, Meir Turgemann mengatakan, bahwa pada akhirnya pihaknya bisa membangun pemukiman. Pernyataan itu mengemuka setelah Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, menggantikan Barack Obama.

Apa korelasinya dengan Trump? Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan menunda pemberian izin pembangunan, karena rencana itu ditentang Obama saat dia masih menjadi presiden.

Sebelumnya, pihak Balai Kota Yerusalem memberi izin pembangunan 566 rumah baru di Pisgat Zeev, Ramat Shlomo, dan Ramot yang terletak di kawasan Yerusalem Timur.

"Saya disuruh menunggu sampai Trump menduduki jabatannya, karena dia tidak punya masalah dengan pembangunan di Yerusalem,” ujar Wakil Wali Kota Yerusalem, Meir Turgemann sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (23/1/2017).

Menuruntya, Aturan main telah berubah dengan kemunculan Donald Trump sebagai Presiden. Penundaan pembangunan, tambah Turgemann, diinstruksikan Netanyahu seiring dengan dirilisnya Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 Desember yang menentang pembangunan pemukiman Israel.

Penolakan AS untuk memveto resolusi itu menandai titik terendah pada hubungan antara pemerintahan Obama dan pemerintah Israel.

Obama memandang sikap penolakan terhadap pembangunan permukiman Yahudi di Yerusalem Timur adalah pijakan penting dalam 'solusi dua negara' demi mengakhiri konflik Israel-Palestina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini