Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri asuransi umum dan reasuransi dinilai perlu menyiapkan strategi guna meningkatkan efisiensi sepanjang 2017.
Yasril Y. Rasyid, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), mengatakan industri asuransi harus lebih efisien tanpa kehilangan efektifitasnya. Pelaku, jelasnya, dapat mengoptimalisasikan teknologi digital dan jalur distribusi.
“Efisiensi itu diantaranya melalui peningkatan pengunaan teknologi digital, jalur distribusi dan lainnya,” ungkapnya kepada Bisnis pekan lalu. Yasril mengungkapkan sepanjang 2016 hasil underwriting sektor asuransi umum masih bertumbuh kendati persentasenya tidak sebesar tahun sebelumnya.
Hal itu sejalan dengan realisasi premi yang masih mengalami peningkatan. Peningkatan klaim di sektor asuransi umum pun terjadi pada 2016 dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, dia mengatakan pada periode itu beban underwriting mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, khususnya pada lini bisnis harta benda dan properti. "Underwriting expenses meningkat cukup signifikan pada dua jenis pertanggungan karena biaya akuisisi yang membesar," ungkapnya.
Peningkatan biaya itu berdampak pada pertumbuhan biaya operasional. Pada saat yang sama, sambung Yasril, hasil investasi mengalami penurunan seiring menurunnya bunga deposito, saham dan reksa dana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel