Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa BCA membukukan pendapatan premi Rp346 miliar sepanjang 2016 atau tumbuh sekitar tiga kali lipat dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) Christine Setyabudhi mengatakan pendapatan premi Rp346 miliar tahun lalu jauh melampaui target awal pendapatan premi yang diperkirakan Rp250 miliar.
“Pendapatan premi pada 2016 atau pada tahun kedua kami beroperasi bertumbuh signifikan jika dibandingkan dengan capaian pada 2015 dengan premi Rp112 miliar,” kata Christine kepada Bisnis pada Senin (23/1/2017).
Menurutnya, faktor pendorong pertumbuhan premi cukup tinggi ialah adanya upaya pengembangan produk dan perluasan saluran distribusi.
Terkait dengan pengembangan produk, dia mengungkapkan sepanjang 2016 perseroan memasarkan 11 produk atau meningkat dibandingkan dengan 2015 yang baru enam produk.
Mengenai upaya perluasan saluran distribusi, Christine menjelaskan tahun lalu pihaknya berhasil menambah satu saluran distribusi baru yaitu Worksite&Inbranch atau pemasaran produk melalui kantor-kantor cabang mitra bank.
Pada tahun sebelumnya, perseroan baru memasarkan produk asuransi melalui tiga saluran distribusi yaitu bundled, kumpulan, dan telemarketing.
Christine menyatakan pada tahun ini pihaknya masih akan menerapkan strategi pengembagan produk dan perluasan saluran distribusi untuk mencapai target pendapatan premi Rp500 miliar atau tumbuh double dari target premi tahun sebelumnya.
“Tahun ini kami akan meluncurkan setidaknya ada sedikitnya 12 produk baru, sehingga jumlah produk yang dipasarkan akan meningkat menjadi 23 produk,” ujarnya.
Selain menambah jumlah produk, dia menyatakan pada tahun ini BCA Life juga akan mulai memasarkan produk asuransi berbalut investasi (unit-linked) yang rencananya diluncurkan pada kuartal pertama 2017. Sebelumnya, perseroan hanya memasarkan produk asuransi jiwa tradisional.
Produk unit-linked itu akan dipasarkan melalui mitra bank BCA Life. Menurutnya, upaya ekspansi produk dilakukan untuk memacu nasabah individu. Saat ini, kontributor utama terhadap pendapatan premi perseroan masih berasal dari nasabah kumpulan dan bundled dengan porsi sekitar 85%.
"Komposisi antara nasabah individu dengan kumpulan diperkirakan bisa berimbang di tahun ini dengan porsi masing-masing sekitar 50% terhadap premi," jelasnya.
Selain itu, kontribusi pemasaran melalui mitra bank diprediksi bisa menjadi penyumbang terbesar terhadap total pendapatan premi dengan porsi 50%.
Kontribusi diperkirakan meningkat karena upaya penambahan financial advisor untuk memasarkan produk melalui kantor-kantor cabang PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) sebagai mitra bank sekaligus induk usaha BCA Life.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel