Bisnis.com,JAKARTA--PT Asuransi Cakrawala Proteksi membukukan pendapatan premi Rp777 miliar sepanjang 2016 atau tumbuh dua kali lipat jika dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
Vice President Director PT Asuransi Cakrawala Proteksi (Cakrawala Proteksi) Nicolaus Prawiro mengatakan premi yang dikumpulkan sampai dengan akhir 2016 sebesar Rp777 miliar tumbuh 122% jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya dengan premi Rp350 miliar.
"Selain tumbuh signifikan, pendapatan premi sepanjang tahun lalu juga melampaui target awal dengan perkiraan premi Rp700 miliar," kata Nicolaus kepada Bisnis, Selasa (24/1/2017).
Menurutnya, strategi pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan menjadi faktor utama pendorong pendapatan premi perseroan bisa tumbuh tinggi. Adapun, strategi pengembangan bisnis yang dimaksud ialah perluasan jaringan kantor pemasaran, penambahan mitra untuk pemasaran produk, dan perluasan produk.
“Bisnis kami memang bertumbuh pesat, karena tahun ini menjadi tahun ketiga beroperasi. Saat ini, kami sudah mempunyai 21 kantor cabang, dan 28 jenis produk yang dipasarkan,” ujarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan lini bisnis asuransi kendaraan bermotor menjadi kontributor utama terhadap pendapatan premi perusahaan dengan porsi mencapai 50%.
Kemudian, kontribusi premi terbesar kedua berasal dari asuransi harta benda dengan porsi sebesar 40%, sedangkan sekitar 10% sisanya berasal dari lini bisnis asuransi marine cargo, marine hull, dan asuransi engineering.
Sepanjang 2017, Nico menyatakan perseroan menargetkan bisa meraup premi Rp1 Triliun atau tumbuh sekitar 30% jika dibandingkan pendapatan premi tahun lalu.
Untuk mencapai target tersebut, dia mengungkapkan pihaknya berencana untuk menambah lima kantor cabang dan kantor pelayanan baru di beberapa daerah di Indonesia. Dengan demikian, pada tahun ini jumlah kantor cabang dan pelayanan Cakrawala Proteksi diperkirakan mencapai 26 kantor.
"Tidak hanya perluasan jaringan, kami juga akan memacu pendapatan premi dengan menambah sebanyak-banyaknya jumlah rekan bank dan multifinance," jelasnya.
Disisi lain, untuk memacu kinerja industri di tahun ini, dia berharap agar ketentuan mengenai penetapan tarif premi baru terhadap dua lini bisnis yang menjadi penopang yaitu asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor dapat segera diterbitkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel