Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Sulselbar diharapkan lebih agresif menjalin sinergitas dengan pemerintah daerah untuk menjaring UMKM potensial sebagai rangkaian perluasan cakupan portofolio kredit produktif perseroan.
Kepala OJK Regional 6 Sulampua Bambang Kiswono mengemukakan posisi Bank Sulselbar sebagai bank milik pemda seharusnya bisa menjadi
peluang dalam menopang peningkatan porsi penyaluran kredit produktif dengan menyasar UMKM binaan pemda se-Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat.
Untuk skala lebih luas, lanjutnya, langkah tersebut bakal lebih mempercepat langkah tranformasi BPD yang berorientasi memberikan
kontribusi terhadap perekonomian daerah.
"Apalagi OJK dan Pemprov Sulsel [pemegang saham pengendali Bank Sulselbar] sudah ada program fasilitasi pembiayaan untuk UMKM binaan,
tentu bisa disinergikan dengan arah penyaluan kredit produktif Bank Sulselbar, meski terdapat pula beberapa bank nasional yang
terlibat didalamnya," papar Bambang, Rabu (25/1/2017).
Dia menguraikan, langkah sinergitas itu bisa menjadi alternatif bagi Bank Sulsebar untuk lebih menggenjot komposisi kredit produktif
yang cenderung berada pada kondisi anomali dalam dua tahun terakhir.
Sebagai gambaran, pada 2015 lalu porsi kredit produktif Bank Sulselbar telah mencapai 21,36% namun kembali mengalami penurunan
menjadi 16,89% pada tahu berikutnya seiring dengan lonjakan kredit konsumtif yang disalurkam perseroan pada tahun tersebut.
Kendati demikian, dari sisi pertumbuhan volume penyaluran tetap berada pada tren positif mencapai 5,32% dari Rp1,9 triliun pada 2015
menjadi Rp2,01 triliun pada 2016 lalu.
Di sisi lain, kondisi dinilai masih dalam kategori positif lantaran Bank Sulselbar juga tetap mempertahankan kualitas kredit berada
di level terjaga sehingga secara keseluruhan berada pada tren transformasi.
"secara umum kinerja Bank Sulselbar cukup baik sepanjang tahun lalu, kebijakan manajemen memangkas suku bunga kredit konsumtif memicu
peningkatan signifikan pada segmen jauh lebih tinggi dari produktif. Dan untuk tahun ini, itu bisa lebih mampu diseimbangkan jika lebih aktif melakukan sinergi dengan pemda untuk fasilitas rkedit bagi UMKM binaan," paparnya.
Serangkaian hal tersebut dikemukakan Bambang saat menghadiri Seminar Transformasi Bank Sulselbar dengan tema menjadi bank yang kompetiif, kuat dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat mengatakan dalam kurun tiga tahun terakhir, perseroan secara simultan melakukan pembenahan internal, penguatan struktur pendanaan serta manajemen penyaluran kredit.
Adapun untuk tahun ini, lanjutnya, perseroan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam memacu kredit produktif yang mana diantaranya memetakan wilayah terbagi dalam sejumlah zona dan disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah.
Secara keserluruhan, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini mampu menyentuh 31,38% dibandingkan tahun sebelumnya, yang mana khusus segmen produktif akan membidik empat sektor utama meliputi kelautan dan perikanan, infrastruktur, pertanian dan pariwisata.
Sekedari diketahui, kinerja Bank Sulselbar untuk seluruh indikator bisnis mencatatkan pertumbuhan agresif sepanjang tahun lalu.
Posisi aset BPD milik Pemda se-Sulsel dan Sulbar pada tahun lalu mencapai Rp15,4 triliun atau melejit 42,71% (yoy), yang ditopang penghimpunan DPK yang tumbuh sebesar 44,76% (yoy) menjadi Rp11 triliun serta penyaluran kredit yang meningkat 27,52% (yoy) atau Rp11,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel