ALFI Bali Inginkan Tanjung Priok jadi Jalur Ekspor tanpa Transit

Bisnis.com,30 Jan 2017, 18:38 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Pelabuhan kontainer Tanjung Priok/Ilustrasi

Bisnis.com, DENPASAR - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Bali mengharapkan Pelabuhan Tanjung Priok bisa segera merealisasikan jalur ekspor langsung ke negara tujuan tanpa transit.

Menurut Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bali John Bagus Sujayana, dengan langsung ke pelabuhan tujuan tanpa transit, itu bisa memangkas ongkos logistik untuk ekspor.

"Kami harapkan Tanjung Priok jadi hub, dari situ ke Eropa tidak ke Singapura atau Malaysia dulu," paparnya, Senin (30/1/2017).

Dengan sistem itu ditegasnya olehnya ongkos logistik pengapalan kargo dari Bali akan turun dan berdampak terhadap ongkos produksi barang. Dia menegaskan saat ini rantai pengiriman produk ekspor Bali sangat panjang.

Dari Benoa, kargo dikapalkan menuju Tanjung Priok atau Tanjung Perak, Surabaya kemudian menuju Singapura terlebih dulu sebelum akhirnya dikapalkan ke pelabuhan tujuan.

Bagus menyatakan jalur pengapalan seperti itu menyebabkan ongkos logistik lebih mahal. Dia menyakini apabila direct ke pelabuhan yang dituju bisa memangkas ongkos dan waktu tempuh.

Diyakini oleh Bagus, rute langsung juga akan berdampak positif dengan masuknya barang impor ke Pelabuhan Benoa. Pasalnya, kapal kargo akan membawa kargo dari negara bersangkutan.

Bagi Benoa, hal tersebut dapat menjadi solusi persoalan minimnya jumlah kargo dari Surabaya ke Bali tetapi sebaliknya justru penuh.

Dengan dibuka rute langsung, kargo yang memuat produk impor bisa dibawa ke Benoa sehingga tidak terjadi ketimpangan muatan. "Kargo ekspor dan impor bisa sama-sama banyak," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini