Kemenag Kirim Guru Agama ke Perbatasan

Bisnis.com,31 Jan 2017, 16:37 WIB
Penulis: Dika Irawan
Perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam tahun ini akan mengirim Guru PAI ke wilayah perbatasan negara (terdepan dan terluar) serta kawasan tertinggal. Total sebanyak 40 guru akan disiapkan, terdiri dari para pendidik yang berlatar belakang Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Gerakan Pramuka saat menempuh studi S1.

"Para guru yang berlatar belakang Menwa dan Pramuka dipandang mempunyai bekal wawasan kebangsaan yang cukup untuk mengajar, di samping tentu saja kompetensi keguruan dan ilmu pendidikan," kata Direktur PAI Imam SafeI seperti dikutip kemenag.go.id, Selasa (31/1/2017).

Selain itu, Direktorat PAI juga akan mulai memberdayakan program PAI di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Menurut Doktor Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut, saat ini ada 14 SILN di Luar Negeri. "Kami akan melakukan pembinaan terhadap guru-guru Agama Islam di SILN dan di tingkatkan kompetensinya baik secara isi kurikulum PAI maupun metodologinya," ujarnya.

Imam mengatakan program ini cukup mendasartidak hanya karena amanat UU Sistem Pendidikan Nasional bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajar oleh pendidik yang seagama. Lebih dari itu, mereka yang belajar di SILN juga generasi bangsa yang harus diajarkan wawasan keagamaan dan kebangsaan yang baik pula.

Untuk meningkatkan kompetensi guru, Kemenag akan bekerjasama dengan Finlandia untuk menciptakan Guru Master PAI. Menurut Imam, tahun ini setidaknya ada 10 orang yang akan diberangkatkan ke Finlandia untuk menimba ilmu perguruan tinggi di sana."Alumni program ini akan menjadi guru master untuk mendidik dan mengembangkan guru-guru di Tanah Air," lanjut Imam.

Selain di Finlandia, Program Penguatan Kompetensi Guru PAI juga dilakukan di dalam negeri. Dikatakan Imam, ada tiga fokus penguatan pada tahun ini, yaitu: reformasi mental, pendidikan anti korupsi, dan Islam Rahmatan Lilalamin. Para guru PAI dan siswa akan diberi bimbingan teknis agar mempunyai semangat dan mental perubahan, disiplin, unggul dan kompetitif. Mereka juga akan diberi pendidikan anti korupsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini