Banten Harus Bangkit Dari Keterpurukan

Bisnis.com,02 Feb 2017, 06:05 WIB
Penulis: Nurudin Abdullah
Budayawan Uten Sutendy menjelaskan isi bukunya Menuju Banten Baru (dari kiri), pembicara Dean Desvi artis PR Komunitas Cinta Banten, dan pembicara Huriyuddin Peneliti Kementrian Agama, saat peluncuran buku Menuju Banten Baru di Banten Resto, Tangerang Selatan, Rabu (1/2/2017)./JIBI-Nurudin Abdullah

Bisnis.com, TANGSEL-Banten sudah 16 tahun menjadi provinsi tersendiri, memisahkan diri dari Jawa Barat, namun masih didera oleh berbagai macam persoalan kemiskinan, pengangguran, korupsi dan masalah sumber daya manusia.

Uten Sutendy, budayawan penulis buku Menuju Banten Baru, mengatakan mustinya 16 tahun merupakan waktu yang cukup untuk melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah diraih dan dilakukan dalam pembangunan.

“Bukankah demokrasi dan otonomi yang kita pilih [menjadi Provinsi Banten] harus berunjung pada kemakmuran masyarakat,” katanya saat peluncuran buku Menuju Banten Baru, di Banten Resto, Tangerang Selatan, Rabu (1/2/2017).

Dia menjelaskan yang memprihatinkan Banten yang terkenal di tanah air hingga di luar negeri akan kehebatan jawara dan ulamanya, akhir-akhir ini harus rela dikenal dengan prestasi barunya sebagai provinsi terkorupsi.

Untuk itu, lanjutnya, pemimpin Banten yang akan datang harus mampu mengajak semua elemen untuk bangkit dari keterpurukan dan ketertinggalan dengan membangun ekosistem dalam pemerintahan dan kemasyarakatan.

“Ekosistem dalam pemerintahan dan kemasyarakatan yang memberikan kehidupan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Maka sekaran saatnya Banten bangkit, menuju Banten Baru melunasi janji pembentukan Provinsi Banten,” ujarnya.

Uten yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komunitas Cinta Banten, mengatakan para pemimpin Banten ke depan, terutama gubernur dan wakil gubernurnya, harus bisa menjadikan Banten Baru yang bangkit dan tampil juara.

Artinya, dengan modal yang begitu besar dan kaya, serta budaya yang tinggi, Provinsi Banten sangat memungkinkan bisa berkembang lebih besar di berbagai bidang pembangunan.

Sementara itu Huriyuddin, Peneliti Kementrian Agama, mengatakan pembangunan menuju Banten Baru tidak bisa terlepas dari budaya luhur Banten yang menginspirasi tokoh-tokoh penting di Tanah Air sejak sebelum kemerdekaan.

“Tetapi, sekarang diskusi dan perdebatan mengenai budaya dan peran pentingnya dalam pembangunan cenderung sepi karena terkalahkan oleh perdebatan politik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini