PENGUATAN MODAL: Bank Nagari Ajukan Injeksi Rp488 Miliar

Bisnis.com,04 Feb 2017, 13:20 WIB
Penulis: Heri Faisal
Bank Nagari./JIBI

Bisnis.com, PADANG— Manajemen PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari mengajukan tambahan modal kepada pemegang saham sebesar Rp488 miliar tahun ini, guna ekspansi dan pengembangan bisnis perseroan.

Direktur Utama Bank Nagari Dedy Ihsan menyebutkan perseroan mengajukan tambahan modal untuk ekspansi dan memperluas jaringan bisnis perseroan.

“Tambahan modal dibutuhkan untuk ekspansi dan pengembangan bisnis,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (2/2/2017) sore.

Menurutnya, manajemen berencana meningkatkan layanan dengan membuka sejumlah kantor cabang, mengembangkan digital branch, serta menambah penyebaran electronic data capture (EDC) hingga 600 unit tahun ini.

Selain itu, bank yang dimiliki 19 kabupaten/kota di Sumbar dengan Pemprov Sumbar sebagai pemegang saham pengendali sebesar 31% tersebut, berencana memulai perekrutan agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusi (Laku Pandai).

“[Laku Pandai] kami tinggal menunggu izin OJK, untuk sistemnya sudah siap. Semoga tahun ini sudah bisa rekrut agen,” kata Dedy.

Dia mengharapkan suntikan modal pemegang saham melalui APBD 2017 bisa dicairkan setidaknya mencapai 70% dari nominal yang diajukan agar kebutuhan penguatan modal perseroan terpenuhi.

Adapun, untuk penambahan modal melalui opsi obligasi, perseroan memilih opsi tersebut sebagai pilihan terakhir karena besarnya beban bunga yang harus dibayarkan kepada obligor atau pemegang obligasi.

Sedangkan untuk mekanisme penghimpunan dana publik melalui penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia juga belum final karena masih menunggu restu pemegang saham.

Sebelumnya, Pemprov Sumbar mendorong perseroan memanfaatkan sumber pendanaan lainnya, menyusul keterbatasan APBD untuk menginjeksikan modal Bank Nagari.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengakui agar mampu bersaing dengan bank umum lainnya, maka Bank Nagari harus memiliki modal yang kuat. Namun, penguatan modal tidak mesti dilakukan hanya dengan mengandalkan suntikan pemda melalui APBD yang terbatas.

“Kalau mengandalkan APBD susah, karena sangat terbatas. Makanya manajemen juga harus lebih kreatif mencari sumber pendanaan lain,” katanya.

Sebagai kuasa pemegang saham Bank Nagari, Irwan mengatakan memberikan ruang lebih luas kepada manajemen untuk memilih opsi penguatan modal perseroan, termasuk melakukan initial public offering (IPO) di bursa saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini