Operasi Pasar Terbuka Cerminkan Likuiditas Perbankan

Bisnis.com,06 Feb 2017, 20:13 WIB
Penulis: Farodilah Muqoddam
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Supri

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menilai pergerakan suku bunga hasil tender terbuka Variable Rate Tender (VRT) akan sangat mencerminkan kondisi likuiditas perbankan saat terjadinya lelang.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Doddy Zulverdi mengatakan akan selalu terjadi variasi suku bunga hasil lelang terbuka.

Ketika kondisi likuiditas perbankan longgar, maka akan tercermin dalam penawaran rate yang lebih rendah oleh perbankan sehingga akan cenderung mendorong penurunan suku bunga hasil lelang. Sebaliknya, ketika likuiditas mengetat maka rate hasil lelang akan cenderung naik.

 Ketika terlihat kondisi likuiditas secara umum terlalu ketat, BI bisa bikin kebijakan melonggarkan likuiditas. Kalau terlalu longgar, BI bisa menyerap lebih banyak,” ujarnya, Senin (6/2/2017).

Guna mencegah volatilitas suku bunga hasil lelang, bank sentral akan terus memantau pergerakan suku bunga yang terbentuk dari penawaran bank peserta lelang.

"Ketika likuiditas dirasa terlampau ketat, bank sentral akan melepaskan lebih banyak likuiditas ke pasar. Demikian pula sebaliknya."

Pergerakan nilai penawaran rate oleh bank dalam VRT, lanjutnya, akan memberikan informasi mengenai kondisi likuiditas perbankan secara riil. Informasi ini diperlukan untuk menjadi acuan penetapan bauran kebijakan BI di bidang moneter, juga akan dimanfaatkan sebagai panduan pada lelang berikutnya.

Sejak 1 Februari 2017, bank sentral mengembalikan skema penetapan suku bunga sertifikat BI dari model fixed rate tender menjadi variable rate tender dalam operasi lelang terbuka. Kebijakan ini diharapkan akan lebih mencerminkan kondisi riil perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini