INDUSTRI OTOMOTIF: Kebijakan Belum Mendukung Perluasan Ekspor

Bisnis.com,06 Feb 2017, 19:48 WIB
Penulis: Tegar Arief

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan yang diterbitkan pemerintah dinilai belum mendukung terhadap perluasan pasar ekspor untuk kendaraan bermotor. Hal ini yang memunculkan ketidakseimbangan antara penjualan mobil di pasar domestik dengan distribusi ke pasar global.

"Persoalannya di Indonesia ada pasar domestik yang besar, tapi itu tidak diimbangi dengan upaya untuk memperluas ekspor. Karena kebijakan ini sangat mempengaruhi produksi," kata Bob Azam, Direktur Administrasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia saat berkunjung ke redaksi Bisnis, Senin (6/2/2017).

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil di pasar domestik pada tahun lalu mencapai 1,06 juta unit. Sedangkan ekspor kendaraan utuh hanya sebanyak 194.397 unit.

Bob menambahkan, kondisi Indonesia berbeda dengan di Thailand, di mana pemerintahnya menerbitkan regulasi yang sejalan dengan perkembangan industri otomotif global.

Misalnya, terkait standar emisi. Saat ini Indonesia masih menerapkan emisi Euro 2, sedangkan negara lain telah menggunakan Euro 4. Akibatnya, produsen harus mengeluarkan ongkos produksi ganda, yakni untuk produk yang dijual di dalam negeri dan untuk produk yang diekspor.

"Seharusnya kebijakan untuk pasar domestik disesuaikan dengan pasar ekspor agar industri bisa berkembang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini