Bisnis.com, JAKARTA—Bank Negara Indonesia mengakui sepanjang tahun lalu sektor infrastruktur termasuk salah satu penopang kinerja penyaluran kredit.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengutarakan bahwa permintaan kredit infrastruktur selama 2016 bergulir positif. Hal ini dikemukakan Direktur BNI Herry Sidharta saat dihubungi Bisnis secara terpisah.
“[Penyaluran kredit infrastruktur BNI] masuk ke tol, telekomunikasi, pelabuhan laut serta udara,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (6/2/2017).
Proyek-proyek yang didanai emiten bersandi saham BBNI tersebut tidak semua digawangi pemerintah, ada pula yang milik swasta. Total penyaluran kredit infrastruktur sepanjang tahun lalu Rp86,3 triliun atau tumbuh 30,4% (yoy).
Dia mengutarakan, mayoritas proyek infrastruktur yang dibiayai BBNI ditempuh melalui skema kredit sindikasi. “Yes [mayoritas sindikasi] karena kami tidak mampu sendirian mendanai,” ujar Herry.
Kredit infrastruktur berupa pendanaan untuk proyek jalan tol porsinya 27% setara Rp23,3 triliun sedangkan pembangkit listrik 30% sekitar R5,9 triliun. Pendanaan untuk proyek tol sebagian besar diberikan kepada BUMN untuk proyek-proyek di Jawa, Sumatra, dan Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel