KABAR GLOBAL 9 FEBRUARI: Cadangan Devisa China Turun, Harga Karet Berpotensi Naik

Bisnis.com,09 Feb 2017, 05:59 WIB
Penulis: Riendy Astria

Bisnis.com, JAKARTA-- Sejumlah sentimen dari global menjadi perhatian pasar hari ini,  Kamis (9/2/2017).

Berikut sejumlah sentimen global:

-Dollar AS Bebani Neraca Dagang AS
Defisit perdagangan AS pada Desember 2016 turun tipis.  Ini karena ekspor AS meningkat tertinggi dalam 1,5 tahun terakhir seiring dengan peningkatan pengiriman produk teknologi.  Tetapi permintaan domestik yang kuat juga ikut menaikkan permintaan impor. (Kontan)

-Brexit,  Skotlandia Tuntut Merdeka
Pasca Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa,  dukungan Skotlandia untuk merdeka semakin kuat.  Skotlandia berencana menuntut referendum kedua meminta kemerdekaan. (Kontan)

-Devisa China Turun
Cadangan devisa China tidak terduga melorot di bawah level US$3 triliun pada Januari lalu.  Ini merupakan level terendah cadev dalam enam tahun terakhir kendati pemerintah China sudah berupaya untuk menahan hengkangnya arus modal dari ekonomi China. (Kontan)

-Jepang Catat Rekor Surpkus Neraca Transaksi Berjalan
Jepang mencatatkan surplus neraca transaksi berjalan terbesar sejak krisis keuangan global 2008, yakni sebesar 20,65 triliun yen atau setara US$184 miliar.  Data tersebut dirilis jelang lawatan Perdana Menteri Shinzo Abe ke Amerika Serikat akhir pekan ini. (Investor Daily)

-Trump-Erdogan Sepakat Perangi Jihadis di Suriah
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat bekerja sama dalam memerangi kelompok-kelompok jihadis di Suriah. Kesepakatan tersebut tercapai dalam percakapan telepon pada Selasa (7/2) dan diungkapkan oleh sumber kepresidenan Turki di Ankara pada Rabu (8/2). (Investor Daily).

-Komoditas Kakao
Harga kakao pada 2017 diperkirakan menurun 10% seiring dengan proyeksi bertumbuhnya suplai dari dua produsen utama,  yakni Pantai Gading dan Ghana. (Bisnis Indonesia)

-Harga Karet
Harga Karet diperkirakan mengalami penguatan dalam beberapa bulan ke depan seiring dengan musim produksi yang rendah di Thailand pada Februari-Mei 2017. (Bisnis Indonesia). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini