HARGA KARET 9 FEBRUARI: Bursa Jepang Melemah Jelang Pertemuan Abe-Trump, Karet Hentikan Reli

Bisnis.com,09 Feb 2017, 14:53 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga karet terhenti pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (9/2/2017), seiring melemahnya performa bursa saham di Jepang menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Harga karet untuk pengiriman Juli 2017, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (http://www.tocom.or.jp/index.html), berakhir melemah 0,42% atau 1,30 poin ke 307,70 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya, harga karet kontrak Juli dibuka dengan kenaikan 0,65% atau 2 poin di posisi 311.

Selama beberapa hari terakhir, harga karet mampu bertahan positif di tengah kekhawatiran pasar akan keterbatasan suplai di Thailand serta terjaga oleh laju stabil minyak mentah dunia.

Namun, indeks Topix hari ini ditutup melemah 0,70% atau 10,60 poin ke 1.513,55 bersama dengan indeks Nikkei 225 yang berakhir melemah 0,53% atau 99,93 poin ke level 18.907,67.

Nilai tukar yen pun melemah 0,24% atau 0,27 poin ke 112,21 per dolar AS pada pukul 13.43 WIB setelah ditutup menguat 0,41% atau 0,46 poin ke posisi 111,94 pada perdagangan kemarin.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, yen melemah terhadap dolar menjelang pertemuan kedua pemimpin dunia tersebut di Washington pekan ini, dimana Abe direncanakan akan berbicara tentang menciptakan lapangan pekerjaan serta membangun infrastruktur di AS.

“Menjelang pertemuan AS-Jepang, para investor mengambil sikap wait and see. Dengan yen yang bergerak tak menentu, sulit bagi investor untuk mengayunkan posisi mereka terlalu banyak dalam satu arah,” ujar Shunichi Otsuka, general manager riset dan strategi Ichiyoshi Securities Co.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2017 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

9/2/2017

307,70

-0,42%

8/2/2017

309,00

+1,81%

7/2/2017

303,50

+1,54%

6/2/2017

298,90

-0,70%

3/2/2017

301,00

-2,93%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini