PILGUB DKI 2017: Kelola Emosi Pemilih untuk Menangkan Pilkada Jakarta

Bisnis.com,10 Feb 2017, 22:27 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)-Sylviana Murni (kedua kiri), nomor urut 3 Anies Baswedan (ketiga kiri)-Sandiaga Uno (kanan), saling bersalaman disaksikan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kanan)-Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan), saat mengikuti debat publik final di Jakarta, Jumat (10/2) malam./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Para calon gubernur DKI Jakarta diingatkan untuk pandai-pandai mengelola emosi pemilih utuk memenangkan pemilihan Gubernur Jakarta pada 15 Februari 2017 mendatang.

Benny Susetyo atau lebih akrab dengan panggilan Romo Beni, Pengamat Etika dan Komunikasi Poltik mengatakan kandidat harus menyadari pemilih Jakarta merupakan masyarakat pragmatis dengan ideologi cair.

Pilihan politik masyarakat akan bergantung pada asas manfaat, orientasi keuntungan serta manfaat masa depan. Untuk itu tekanan primodial seperti SARA akan diabaikan seiring pemahaman masyarakat atas suatu kasus.

"Di Indonesia itu kalau menyerang [kandidat lain] jangan overdosis. Masyarakat mudah kasihan, akibatnya publik antipati [kepada penyerang]. Semakin dipertotonkan [kelemahan lawan] maka akan semakin kasihan. [Untuk itu kemenangan dalam Pilkada Jakarta], tergantung bagaimana memanage indepensi untuk mendorong publik menentukan pilihan," kata Benny di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Yan Syahrial, Statistic Data Analyst Andalan Global Sarana mengatakan hasil survei yang dikeluarkan oleh beragam lembaga survei dalam beberapa bulan terakhir menunjukan karakter yang sama.

Dengan mempertimbangkan margin error, kata dia, maka kesimpulan Pilkada Jakarta dari beragam lembaga survei terdiri dari dua kesimpulan. Pertama sejumlah lembaga survei  menunjukan Ahok lolos ke putaran dua sedangkan lawan tandingnya apakah pasangan Anies atau Agus yang lolos tidak diketahui. Sedangkan kedua, sebagian besar lembaga menyimpulkan tidak dapat berpendapat karena hasil akhir berada dalam margin error. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini