Peragaan Busana New York Fashion Week Bicara Soal Keragaman

Bisnis.com,11 Feb 2017, 06:21 WIB
Penulis: Andhina Wulandari
New York gashion./.Reuters

Bisnis.com, NEW YORK – Pekan mode New York atau New York Fashion Week digelar mulai Kamis (9/2/2016) dengan menawarkan keragaman berbusana dan gaya.

Merek mewah Nicholas K membuka pekan mode yang memamerkan koleksi busana untuk musim Fall/Winter 2017. Dalam koleksi terbarunya, para model tampak mengenakan busana yang terinspirasi oleh musik hip-hop era 1990an. Celana oversized hadir dalam warna-warna mencolok, lengkap dengan aksesori berupa anting bulat besar, dan riasan wajah bernuansa metalik.

Christopher Kunz, salah satu desainer dari label tersebut, mengatakan dirinya terkejut melihat begitu banyaknya penonton yang datang meski saat itu New York diterjang hujan badai.

Sementara Nicholas Kunz, adik sekaligus partner desain Christopher, mengatakan tema musik hip-hop era 1990an terasa sangat cocok untuk merepresentasikan keragaman etnis dan komunitas, sebuah isu yang sedang hangat di kalangan masyarakat AS sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden.

“Saya pikir ada pesan yang kuat dari musik hip-hop di era 1990an. Semua bicara tentang komunitas, keragaman etnis, dan kesetaraan,” ujar Nicholas dilansir Reuters.

Sementara itu, desainer asal Jepang Tadashi Shoji yang hasil karyanya banyak dipakai para selebriti di atas karpet merah, mengatakan bahwa musim ini lini busananya berusaha menginspirasi “revolusi cinta”.

“Untuk berbagai ukuran, untuk semua wanita, dari berbagai negara. Inilah arti dari peragaan busana ini,” ucapnya.

Koleksi Tadashi Shoji kali ini menghadirkan gaun-gaun panjang dengan belahan dada yang sangat rendah. Beberapa di antaranya tampil dengan desain lengan panjang yang elegan, namun ada pula bentuk lengan asimetris yang edgy.

Warna-warna yang dipilih lebih menuju pada warna-warna gelap, seperti biru navy, hitam, dan merah burgundy.

i

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini