Penyedia Kerja Inggris Khawatirkan Pekerja Asal Uni Eropa Bakal Angkat Kaki

Bisnis.com,14 Feb 2017, 02:00 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
ILUSTRASI/.Reuters

Kabar24.com, JAKARTA — Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) menyatakan lebih dari seperempat penyedia kerja di Inggris mengkhawatirkan adanya migrasi pegawai mereka yang berasal dari Uni Eropa pada tahun ini.

Hal tersebut menyusul adanya tren peningkatan kebutuhan tenaga kerja migran di Inggris. Konsultan CIPD Labor Market Gerwyn Davies menyatakan pertumbuhan pekerja yang bukan berasal dari Inggris mengalami penurunan bahkan sebelum adanya referendum tersebut. 

“Kondisi ini menciptakan tantangan yang signifikan bagi rekruitasi di Inggris terutama bagi sektor yang selama ini memang diisi oleh pekerja dari luar negara tersebut,” kata Davies seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (13/2) waktu setempat.

Perdana Menteri Inggris Theresa May telah berjanji akan memperketat kontrol imigrasi negara itu meski harus kehilangan akses terhadap pasar tunggal.

CIPD menyatakan beberapa sektor seperti ritel, manufaktur, kesehatan, dan akomodasi harus berjuang keras untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan oleh migran dari negara Uni Eropa.

“Persentase meningkat  hingga 43% untuk sektor pendidikan dan 49% untuk sektor kesehatan,” menurut pernyataan dalam survei yang dilakukan CIPD terhadap 1.000 perusahaan di Inggris.

Tanda-tanda Inggris mengalami kekurangan pekerja Inggris telah muncul sejak tahun lalu tak lama setelah menyatakan mundur dari Uni Eropa. Sektor pertanian langsung mengalami dampak akibat terkoreksinya nilai pound terhadap sejumlah mata uang yang membuat negara itu tak lagi menjadi tujuan menarik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini