IHSG 16 FEBRUARI: Hari Pertama Pasca Pilkada, Indeks Ditutup Melemah Tipis

Bisnis.com,16 Feb 2017, 16:40 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Siluet karyawan di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (3/10)./JIBI/Bisnis/NurulHidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (16/2/2017).

IHSG ditutup turun tipis 0,05% atau 2,67 poin ke posisi 5.378,00.setelah pagi tadi dibuka menguat 0,16% atau 8,40 poin di posisi 5.389,07.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.357,71 – 5.395,28.

Dari 539 saham yang diperdagangkan, sebanyak 114 saham menguat, 231 saham melemah, dan 194 saham lainnya stagnan.

Empat dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia bergerak di zona negatif, dengan tekanan terbesar dari sektor pertanian yang melemah 0,93%.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis27 ditutup menguat 0,07% atau 0,34 poin ke posisi 465,11.

IHSG hari ini memasuki fase konsolidasi pada hari pertama perdagangan setelah libur nasional pelaksanaan pilkada serentak kemarin.

Sementara itu, investor menunggu keputusan BI Rate dalam rapat dewan gubernur BI sore ini.

Selain itu, hari ini BPS juga merilis data neraca perdagangan Januari 2017 yang mencatat surplus sekitar US$1,4 miliar.

Angka tersebut ditunjang dari kinerja ekspor yang mencapai US$13,38 miliar dan impor yang hanya mencapai US$11,99 miliar pada periode tersebut.

“(IHSG bergerak) konsolidasi,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (16/2/2017).

Di tengah pelemahan IHSG, mayoritas bursa saham di kawasan Asia Tenggara terpantau  menguat. Indeks PSEi Filipina naik 1,52%, indeks SET Thailand naik 0,12%, indeks FTSE Malaysia KLCI turun 0,19%, dan indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,17%.

 

Saham-saham penekan IHSG:

BMRI

-2,41%

BBNI

-1,59% 

MNCN

-11,44% 

LPPF

-5,33%

Saham-saham pendorong IHSG:

HMSP

+0,52%

ADRO

+3,04% 

BDMN

+3,50% 

NIKL

+16,67%

Sumber: Bloomberg, 2017

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini