AKSI EMITEN 17 FEBRUARI: Laba Bersi UNVR Naik, Produksi Nikel Matte INCO Melambat

Bisnis.com,17 Feb 2017, 07:20 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah aksi emiten menjadi perhatian pelaku pasar saham pada perdagangan hari ini,  Jumat (17/2/2017).

Berikut sejumlah aksi emiten:

Unilever Indonesia (UNVR). Setelah mengalami penurunan pertumbuhan laba tahunan, PT Unilever Indonesia Tbk. akhirnya bisa mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 9,2% sepanjang 2016 dari posisi Rp5,8 triliun menjadi Rp6,4 triliun. (Bisnis Indonesia)

Vale Indonesia (INCO). Produksi nikel matte PT Vale Indonesia Tbk. sepanjang tahun lalu melambat 4,43% menjadi 77.581 metrik ton dari posisi 81.178 metrik ton pada 2015. (Bisnis Indonesia)

Adaro Energy (ADRO). Produksi batu bara PT Adaro Energy Tbk. pada tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 52 juta ton hingga 54 juta ton, atau tidak jauh berbeda dari tahun lalu. (Bisnis Indonesia)

Bank Maybank Indonesia (BNII). PT Bank Maybank Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp 1,95 triliun pada 2016 atau melonjak 71% dibandingkan laba tahun 2015 yang senilai Rp 1,14 triliun. Realisasi kinerja tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih, pengelolaan biaya secara disiplin, dan tingkat pencadangan yang lebih baik untuk rasio kredit bermasalah (NPL). (Investor Daily)

Magna Finance (MGNA). PT Magna Finance Tbk segera membeli 94,1% saham PT Padi Unggul Indonesia (PUI), yang dimiliki oleh Sutan Agri Resources Pte Ltd (Sutan Agri). Dengan demikian, pada semester II2017, perseroan resmi mengganti bisnis multifinance menjadi investment holdingpada perusahaan beras. (Investor Daily)

Hanson International (MYRX). PT Hanson International Tbk menargetkan penjualan senilai Rp 50 triliun dari pengembangan proyek properti di Maja dan Serpong dalam lima tahun mendatang. Nilai tersebut didasarkan target penjualan sebanyak 200 ribu unit rumah sampai 2021. (Investor Daily)

Delta Dunia Makmur (DOID) PT Delta Dunia Makmur Tbk melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), melunasi utang sebesar US$ 454 juta pada 14 Februari 2017. Perseroan menggunakan dana hasil penerbitan senior notes dan pinjaman bank untuk refinancing utang tersebut. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini