PENERBITAN OBLIGASI: Bank Masih Wait and See

Bisnis.com,18 Feb 2017, 06:46 WIB
Penulis: Farodilah Muqoddam

Bisnis.com, JAKARTA – Industri perbankan dinilai masih cenderung bersikap wait and see sebelum memutuskan menerbitkan obligasi.

Ekonom Universitas Indonesia Telisa Aulia Falianty mengatakan para pelaku industri perbankan masih mempertimbangkan risiko ekonomi global terutama Amerika Serikat dan Eropa sebelum menerbitkan obligasi guna menarik dana dari pasar modal.

Perbankan juga dinilai masih menunggu perkembangan pertumbuhan ekonomi domestik hingga kuartal pertama tahun ini sebelum menentukan langkah selanjutnya.

Telisa memperkirakan penerbitan obligasi perbankan akan mulai dilakukan setidaknya pada awal kuartal kedua tahun ini, setelah pemerintah melaporkan perkembangan ekonomi di kuartal pertama dan Bank Sentral Amerika Serikat mengumumkan suku bunga acuan.

“Setelah itu mungkin baru akan berani memutuskan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (17/2/2017).

Sepanjang 2016, total penerbitan surat utang oleh industri perbankan tercatat senilai Rp57,6 triliun, didorong oleh kebutuhan untuk melakukan refinancing dan kebutuhan terhadap sumber pendanaan jangka panjang dari pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini