DEMO 212: PBNU 'Marah' Nama Ma'ruf Amin Dicatut Bakal Hadir di Jilid II

Bisnis.com,20 Feb 2017, 21:40 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj (tengah), dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, di kantor pusat PBNU, Jakarta, Senin (7/11)./Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA -  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan pihak yang berencana melakukan aksi 212 Jilid II tidak mencatut nama NU maupun kiai dari organisasi kemasyarakatan Islam itu.

"Kami mengingatkan saja, mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya, yang begini sebaiknya dihentikan," kata Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Ia lantas mencontohkan pencatutan nama Rais Aam PBNU KH Maruf Amin terkait rencana aksi 212 Jilid II yang akan digelar di depan gedung DPR/MPR, Selasa (21/2).

--------------------------------------------------

BACA:SENTIMEN PEKAN INI: Tunggu Debat Cagub DKI Jilid II Jumat Malam

--------------------------------------------------
"Dalam beberapa meme dan broadcast undangan berlabel aksi bela Islam 212 Jilid II yang beredar, di situ dicantumkan nama KH Ma'ruf Amin di urutan pertama tokoh yang akan hadir," katanya.

Robikin mengaku telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut dan ternyata Kiai Ma'ruf Amin tidak tahu menahu kegiatan tersebut.

"Saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa Kiai Ma'ruf sebagai Ketua Umum MUI, lebih-lebih sebagai Rais Aam PBNU, tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut," katanya.

Robikin berharap siapa pun inisiator dan penyelenggara aksi 212 Jilid 2 agar tidak menggunakan nama KH Ma'ruf Amin sebagai penarik massa. Dia juga minta agar tidak ada pencatutan nama NU.

"Saya minta agar nama NU tidak dicatut karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga tidak tahu menahu aksi tersebut," kata alumnus Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang yang juga advokat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini