Kebun Raya Bisa Jadi Penghalang Biopiracy

Bisnis.com,23 Feb 2017, 14:54 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Kebun Raya Cibodas/krcibodas.lipi.go.id

Bisnis.com JAKARTA -- Peneliti sepakat bahwa keberadaan kebun raya di Indonesia tidak hanya sekedar menjadi tempat wisata, tetapi sebagai sumber daya pengembangan keanekaragaman hayati.

Profesor bidang mikrobiologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Endang Sukara mengatakan Indonesia memiliki sekitar 10% dari total spesies tumbuhan di dunia. Kendati demikian, Indonesia masih belum bisa menikmatinya lantaran masih terbatasnya pengetahuan.

Hal itu menyebabkan Indonesia seringkali menjadi korban biopiracy atau pembajakan aset keanekaragaman hayati. Dengan semakin berkembangnya penelitian tentu akan membantu berbagai sektor, seperti industri farmasi dan makanan atau minuman.

Oleh karena itu, dia meyakini bahwa dengan adanya kebun raya bisa menangkal biopiracy. Masalahnya, beberapa proyek kerja sama dengan peneliti asing berujung pada biopiracy.

"Cara membatasi akses peneliti asing harusnya yaitu dengan memberikan fasilitas bagi peneliti di Indonesia kepada akses yang lebih luas. Dan harus ada catatan [berapa banyak sampel hayati yang diambil asing]," ujarnya, Kamis (23/2/2017).

Menurutnya, bagi peneliti asing yang hendak mematenkan penelitian yang secara biologis, harus menyebutkan sumbernya.

Dengan memanfaatkan badan dan lembaga yang ada, pengelolaan keanekaragaman hayati yang memiliki potensi ekonomi ini bisa lebih dioptimalkan.

"Kita tahu ada biodiversity, tapi jembatan antara ilmu pengetahuan dengan pembangunan masih belum ada paket [kebijakakannya]. Maka peran perundangan harus dicermati karena sebetulnya undang-undangnyansudah mendukung."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini