Indonesia Perlu Lebih Banyak Pelatih Sepak Bola

Bisnis.com,28 Feb 2017, 21:10 WIB
Penulis: Newswire
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri/Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, PEKANBARU - Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri menilai Indonesia memerlukan lebih banyak pelatih sepak bola guna membina bakat dan potensi pemain usia muda.

"Tanpa pelatih dan guru tidak akan ada murid yang bagus," kata Indra kepada Antara usai seleksi pesepak bola U-19 di Pekanbaru, Riau, pada Selasa (28/2/2017).

Indra menilai Indonesia kekurangan pelatih dan hal itu dinilai tidak bagus mengingat banyak potensi pemain muda berbakat yang belum diasah dengan baik.

Dengan adanya pelatih, maka pemain muda potensial akan lebih terorganisir dan terasah secara keahlian, fisik, mental dan taktik, serta kecerdasan.

"Jangan hanya mengandalkan kebaikan Tuhan (bakat), karena banyak potensi dibiarkan potensi itu berkembang sendiri. Dia berkembang juga tapi tidak maksimal," urainya.

Kemudian, dia mengatakan kompetisi sepakbola yang kompetitif di setiap daerah juga dianggap sebagai faktor penting untuk memajukan olahraga mengolah si kulit bundar tersebut. Menurut dia, dua hal itu harus berjalan beriringan dan imbang satu dengan lainnya.

"Banyak pelatih terus buat kompetisi. Kompetisi itu seperti ujian. Jangan kompetisi terus tapi tidak pernah belajar," ujarnya.

Pelatih yang pernah membawa Indonesia juara Piala AFF (Asean Football Federation) U-19 tersebut mengatakan apabila terlalu banyak kompetisi tapi tidak ada pelatih yang baik, maka tidak akan ada perubahan yang berarti.

"Kita berapa puluh tahun kompetisi tapi tidak pernah tembus piala dunia. Jadi pembinaan usia muda harus dilakukan," tuturnya.

Khusus di Riau, ia mengaku perkembangan olahrga sepakbola cukup baik. Ia bahkan mengatakan Asosiasi Provinsi (Asprov) di Riau cukup aktif melakukan pembinaan sepakbola. Ia juga menilai keberadaan pihak swasta di Riau turut membantu perkembangan sepak bola setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini