Januari 2016, Jumlah Penumpang Pesawat Melorot

Bisnis.com,01 Mar 2017, 18:31 WIB
Penulis: Martin Sihombing
Suasana di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat  jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Januari 2017 mengalami penurunan  6,63%  jika dibandingkan dengan Desember 2016, dari 7,79 juta penumpang menjadi 7,27 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto  mengatakan bahwa penurunan tersebut tersebut terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang yang mencapai 13,19%, Juanda Surabaya sebesar 3% dan Bandara Ngurah Rai, Denpasar sebesar 1,67%.

"Meski mengalami penurunan dibanding Desember 2016 yang merupakan musim liburan, jumlah pada Januari 2017, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, mengalami kenaikan  15,04%," kata Suhariyanto, Rabu (1/3/2017).

Tercatat, jumlah penumpang tujuan luar negeri atau internasional turun 8,14%  menjadi 1,3 juta orang jika dibandingkan Desember 2016 yang sebanyak 1,46 juta orang. Namun jika dibandingkan dengan Januari 2016, jumlah penumpang tujuan luar negeri naik 9,29%.

Sementara itu, untuk jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Januari 2017 tercatat 1,3 juta orang atau turun 2,69% dibanding Desember 2016, sedangkan jumlah barang yang diangkut turun 4,72% menjadi 21,4 juta ton.

Dibandingkan dengan Januari 2016, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri turun 21,47%, sedangkan jumlah barang yang diangkut naik 6%. "Penurunan jumlah penumpang kapal laut YoY turun cukup signifikan. Banyak penumpang angkutan laut yang naik angkutan udara," kata Suhariyanto.

Adapun  jumlah pengguna angkutan kereta api juga mengalami penurunan sebesar 3,74%  menjadi 30,9 juta orang, jika dibanding Desember 2016.

Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api turun 0,30%  menjadi 3,3 juta ton.  Dibanding Januari 2016, jumlah penumpang kereta api naik 9,14%  dan jumlah barang yang diangkut kereta api naik 12,34%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini