Indonesia Berpeluang Impor Jasa TI dari India

Bisnis.com,06 Mar 2017, 22:20 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Gojek./.gojek.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah melihat peluang kerja sama antara Indonesia dan India di bidang jasa teknologi dan informasi ke depannya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan ada potensi dan peluang yang belum digarap Indonesia dan India.

Adapun sektor yang bisa digarap adalah jasa di bidang informasi teknologi. Dia tertarik melihat fenomena perusahaan Gojek Indonesia milik Nadiem Makarim yang mempekerjakan 40% tenaga insyinyur dari India.

Menurut Kepala BKPM, India memiliki pasokan tenaga programmer dan ahli peranti lunak yang luar biasa. Saat ini, dia mengungkapkan semua usaha di bidang aplikasi, online dan teknologi informasi (TI) memerlukan tenaga ahli, seperti programer dan ahli peranti lunak.

"Kita kekurangan sekali di sini kita bisa memanfaatkan komunitas programmers dan sektor software di India untuk membantu kita di sektor e-commerce dan online," ungkapnya di sela acara Business Summite IORA, Senin (6/3/2017).

Menurutnya, hal ini dimungkinkan karena Indonesia tidak memiliki pasokan yang banyak untuk tenaga di bidang tersebut. Dia menambahkan perusahaan besar di Eropa dan Amerika Serikat, seperti IBM atau Infocis, juga memanfaatkan jasa dari India.

Bagi Indonesia, dia menjelaskan peluang mengunakan jasa di sektor IT dari India masih memungkinkan. Alasannya, Indonesia dan India memiliki surplus perdagangan yang sangat besar sekitar rata-rata US$7-US$9 milar per tahun.

"Masih banyak ruang dalam neraca dagang untuk bisa mengimpor dari India termasuk jasa, jasa programming," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini