DKI Kembangkan UMKM di Rusun

Bisnis.com,06 Mar 2017, 18:12 WIB
Penulis: Miftahul Khoer
Ilustrasi: Rusunawa Tambora/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Pemprov DKI Jakarta merealisasikan program pengembangan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM bagi warga penghuni rumah susun sepanjang tahun ini.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta Arifin mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan untuk menyiapkan 50-100 warung dan kios di setiap rumah susun di Jakarta.

"Kami siapkan lahan milik pemerintah di area rusun, dan untuk permodalannya nanti oleh Dinas UMKM dan tentu dibantu dari anggaran corporate social responsibility (CSR)," paparnya di Balai Kota, Senin (6/3).

Menurutnya, beberapa rumah susun yang menjadi pilot project pengembangan UMKM antara lain rumah susun Rawabebek, Pulogebang, Komaruddin, rumah susun Jatinegara Barat dan lainnya.

Dia menuturkan warga rumah susun yang membuka usaha mengalami kesulitan pemasaran seiring lokasi yang digunakan tidak strategis sehingga menyulitkan penjualan.

"Selama ini kan banyak yang buka usaha di rumah susun dan tidak laku karena tempatnya di dalam. Siapa yang beli kalau buka usahanya di lantai atas," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan mendata semua lahan rumah susun yang masih memiliki ruang cukup untuk pengembangan usaha seperti di area parkir, lahan depan hingga luar area dengan catatan lahan tersebut masih milik pemda.

Arifin mengatakan sebelum warga rumah susun diungsikan dari tempat sebelumnya, tak sedikit yang telah membuka usaha kecil-kecilan. Namun, ketika dipindahkan ke rumah susun, lanjutnya, mereka kesulitan membuka usaha.

"Untuk itu kami siap bantu warga rusun untuk kembali berwirausaha. Kami siapkan lahannya agar ke depan pembeli bukan warga rusun saja tetapi siapapun," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi mengatakan pihaknya menyiapkan Rp11 miliar untuk pengembangan usaha bagi warga rumah susun di DKI.

Dia mengatakan saat ini baru dua rumah susun yakni Jatinegara barat dan Pulogebang yang telah dibangun secara semi permanen area sentra UMKM yang dikelola warga rumah susun.

"Ada sekitar 20 rumah susun lagi yang akan kami kembangan sentra UMKM. Ke depan setiap rumah susun ada pusat kuliner hingga kios sembakonya," kata dia.

Dia membenarkan warga rumah susun kesulitan mencari penghasilan setelah relokasi dari tempat sebelumnnya. Oleh karena itu, pengembangan usaha dinilai menjadi solusi untuk warga rumah susun memeroleh penghasilan kembali.

"Nanti mereka bisa berjualan bukan hanya untuk warga rumah susun, tapi untuk semua warga karena sedang disiapkan lahannya agar bisa diakses semua orang yang lewat," katanya.

Sementara itu, Wakil Kedua Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Sarman Simanjorang meminta pemerintah untuk memberikan pelatihan kewirausahaan bagi para penghuni rumah susun di DKI.

Dia menuturkan sebagian besar warga penghuni rumah susun berprofesi sebegai pekerja informal bahkan banyak yang kehilangan pekerjaan setelah terjadinya penggusuran sebelum direlokasi ke rumah susun.

"Kalau pemerintah tidak memberikan pelatihan usaha kepada warga rumah susun, kami hawatir program pengembangan UMKM akan sia-sia," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini