Pengeboran di AS Meningkat, WTI Ditutup Melemah

Bisnis.com,07 Mar 2017, 09:27 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Tangki timbun Refinery/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah WTI melemah menyusul bentrokan antara faksi-faksi bersenjata di Libya yang menahan produksi minyak mentah, sementara pengeboran di AS meningkat.

MInyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April merosot 13 sen atau 0,2% ke level US$53,20 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Mei naik 11 sen menjadi US$56,01 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Seperti dilansir Bloomberg, produksi Libya jatuh setelah bentrokan yang memaksa dua port minyak terbesar negara itu ditutup dan mengancam upaya anggota OPEC untuk menghidupkan kembali produksi.

Di AS, produsen minyak meningkatkan jumlah anjungan pengeboran pekan lalu, menurut data Baker Hughes Inc.

Harga minyak masih berfluktuasi karena investor menilai apakah output AS dan peningkatan persediaan akan menekan upaya OPEC dan negara-negara lain untuk meringankan surplus produksi global.

"Jika kita tidak mulai untuk mengurangi persediaan segera, pasar minyak berada dalam masalah besar," ujar Bill O'Grady, kepala strategi pasar Confluence Investment Management, seperti dikutip Bloomberg.

"Ini hanya akan bekerja jika Saudi terus melakukan pemotongan untuk mengendalikan harga," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini