Bisnis.com, MAKASSAR - Performa industri perbankan syariah di Sulawesi Selatan pada awal tahun ini cenderung masih tertahan seiring dengan masih rendahnya pemanfaatan produk oleh masyarakat setempat.
Kepala OJK Regional 6 Sulampua Bambang Kiswono mengatakan kondisi itu tercermin dari perkembangan aset bank umum syariah yang masih dalam level pelemahan di angka 3,36% pada Januari 2017, nyaris tidak bergerak dari performa tahun lalu.
"Total aset perbankan syariah Sulsel sebesar Rp6,66 triliun, komposisinya masih 5,3% dari total aset perbankan secaea keseluruhan di Sulsel," katanya, Jumat (9/3/2017).
Kendati demikian, lanjut Bambang, indikator bisnis lainnya pada perbankan syariah tetap mampu mencatatkan pertumbuhan positif, yakni penghimpunan DPK sebesar 10,365 serta penyaluran pembiayaan yang bergerak 3,46% secara tahunan.
Dia menambahkan, pertumbuhan yang baik juga terlihat pada perkembangan jumlah rekening DPK syariah yang tumbuh 17,06% menjadi 387.774 rekening, serta jumlah rekening pembiayaan syariah sebesar 979.751 rekening tumbuh 29,13% (yoy).
"Namun, FDR perbankan syariah Sulsel masih cukup tinggi yakni sebesar 145%, mesti lebih agresif menghimpun dana dari masyrakat. Pembiayaan memang cukup tinggi dibandingkan dengan penghimpunan DPK, tetapi NPF terjaga di angka 3,02%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel