Pemerintah Janji Terus Kembangkan Industri Mebel

Bisnis.com,11 Mar 2017, 17:59 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Pengunjung mengamati produk furnitur pada pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 di JI Expo, Jakarta, Sabtu (11/3)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berkomitmen terus mengembangkan industri mebel nasional melalui kebijakan-kebijakan akomodatif dan berorientasi investasi di sektor tersebut.

Tahun ini, ekspor produk furnitur ditargatkaan mencapai US$2 miliar.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 di JIEXPO Kemayoran, Sabtu (11/3).

Jokowi berjanji untuk menyelesaikaan persoalan-persoalan teknis yang saat ini membelit industri furnitur Tanah Air.

“Pemerintah akan mencarikan solusi, termasuk tentang pemberian insentif bagi industri. Yakinlah bahwa pemerintah mendukung penuh setiap hal yang berkaitan dengan produksi, produktivitas, dan ekspor,” jelas Jokowi saat membuka IFEX di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).

IFEX akan digelar selama empat hari ke depan mulai 11-14 Maret 2017 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta.

Pameran ini merupakan hasil kerjasama Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dengan Dyandra Promosindo, serta didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Kementerian Pariwisata.

Melalui pameran ini, HIMKI berharap nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia dapat meningkat.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah sepenuhnya mendukung pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyatakan Kementerian Perindustrian bersama dengan Kementerian Keuangan sedang membahas pemberian insentif bagi industri padat karya berorientasi ekspor berupa potongan PPh yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk ekspansi usaha sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja.

Dia juga menyatakan untuk mendukung industri furnitur, pemerintah akan membangun Politeknik Furnitur di Semarang pada tahun ini dan direncanakan selesai pada tahun 2018.

Ketua Umum HIMKI Soenoto menyatakan bahwa industri mebel dan kerajinan selain memiliki nilai strategis secara ekonomis dan politis. Ia juga menghimbau seluruh instansi pemerintah untuk memberi contoh dan menggunakan produk mebel Indonesia.

"Kita memiliki produk mebel dari kelas A sampai Z dengan kualitas yang tak kalah dengan produk impor. Jadi kita tidak perlu mengkonsumsi produk luar kalau memang bisa menggunakan produk dalam negeri,” ujar Soenoto.

HIMKI berharap bisa melakukan komunikasi dengan berbagai kementerian yang ada untuk mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi industri.

Menurutnya, apabila terjadi pertemuan yang menghasilkan solusi, bagi industri, target untuk meraih nilai ekspor sebesar US$5 miliar dalam 3 tahun ke depan bisa dicapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini