Rancaekek Banjir, Jalan Bandung-Garut Macet

Bisnis.com,18 Mar 2017, 21:34 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi: Polisi menggendong seorang ibu berusaha melintasi banjir./Antara-Fahrul Jayadiputra

Bisnis.com, BANDUNG - Pengguna jalan yang melakukan perjalanan akhir pekan menuju Garut terhambat kemacetan panjang di wilayah Rancaekek, Kabupaten Sumedang.

Jalan nasional Bandung-Garut, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat macet akibat banjir yang menggenangi badan jalan di kawasan industri Kahatex, Sabtu (18/3/2017). Wilayah ini dikenal sebagai penyebab tradisional banjir yang berujung kemacetan.

Banjir tersebut menyebabkan kemacetan yang cukup panjang dari arah Rancaekek, Bandung menuju Cialengka atau Garut.

Berbagai jenis kendaraan antre satu lajur untuk melewati genangan air yang hampir menutupi ketinggian roda kendaraan mini bus.

Kondisi banjir di jalan raya tersebut dikeluhkan pengguna jalan yang sering melewati jalan nasional Bandung-Garut itu.

Pengendara mobil, Dani Nuroni mengaku terjebak kemacetan akibat banjir tersebut selama dua jam.

Padahal saat kondisi lalu lintas normal, kata Dani, perjalanan Rancaekek-Cicalengka hanya sekitar 30 menit.

"Tadi saya terjebak banjir di Kahatex sampai dua jam," kata Dani.

Ia mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi jalan nasional yang sering dilanda banjir pada musim hujan.

Seharusnya, kata dia, jalan nasional bebas dari banjir maupun hambatan lainnya seperti parkir kendaraan sembarangan maupun pedagang yang selama ini berjualan di badan jalan.

"Sampai kapankah jalan raya di negeri ini digenangi air," kata Dani kesal.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan jajarannya telah diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan di kawasan banjir.

Ia mengatakan banjir di wilayah Cimanggung dan merendam Jalan Raya Bandung-Garut itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.

"Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya depan PT Kahatex KM23-25 digenangi air rata-rata lebih kurang 10 sampai dengan 30 sentimeter, arus lalin dapat dilalui namun mengalami perlambatan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini