BI Soroti Disparitas Ekonomi di Jabar

Bisnis.com,19 Mar 2017, 17:16 WIB
Penulis: Fajar Sidik
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Bank Indonesia melihat fenomena kesenjangan ekonomi yang cukup lebar di Jawa Barat meskipun ekonomi tumbuh di atas rerata pertumbuhan nasional.

Kepala Perwakilan BI Jabar Juda Agung mengungkapkan salah satu persoalan yang dihadapi di wilayahnya adalah tingginya ketimpangan ekonomi dan angka kemiskinan yang menempati teratas di Jawa.

Meskipun ekonomi Jabar tumbuh 5,67% pada 2016, tetapi tidak terjadi pemerataan seperti di Kota Bandung, Kota Tasik dan Kota Cirebon terjadi ketimpangan yang menonjol dalam distribusi kesejahteraan.

"BI Jabar fokus dalam upaya menekan rasio gini itu antara lain dengan melakukan pemetaan kantung-kantung kemiskinan, menjaga inflasi pangan, hingga pembentukan klaster komoditas pangan dan resi gudang," jelas Juda.

Menurutnya, Jabar sebagai daerah yang dekat dengan Ibu Kota Jakarta memiliki karakteristik ekonomi yang sama dengan nasional, sehingga pertumbuhannya ditopang oleh industri, terutama sektor otomotif dan komponennya.

Oleh karena itu, arah pengembangan ekonomi ke depan harus memperhatikan distribusi pemerataan hingga ke deerah-daerah pinggiran.

"Uniknya kesenjangan ini terjadi di kota bukan di kabupaten, masyarakat yang memiliki akses terhadap ekonomi semakin sejahtera, sedangkan sebaliknya yang aksesnya rendah semakin miskin."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini