Diandalkan Untuk Ekspor, Ini Keunggulan Songket Silungkang

Bisnis.com,22 Mar 2017, 11:14 WIB
Penulis: Heri Faisal
Songket/Antara

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatra Barat memprioritaskan pengembangan usaha kerajinan songket Silungkang, yang menjadi kekhasan daerah, guna masuk pasar ekspor.

Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf menyebutkan potensi ekspor kerajinan songket daerah itu sangat besar, mengingat kerajinan tersebut cukup diminati di mancanegara, terutama Malaysia.

“Peluangnya besar. Songket Silungkang sudah dipasarkan di Malaysia, kami juga coba masuk ke negara-negara lainnya,” ujarnya, Selasa (21/3/2017).

Dia menjelaskan untuk tahap awal, prioritas pemda adalah meningkatkan produksi perajin yang jumlahnya mencapai 945 orang dengan produksi harian berkisar 950 helai.

Menurutnya, pemda memfasilitasi pembinaan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama yang bergerak di bidang kerajinan songket, untuk terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas dan kreativitas.

Ali menuturkan meski ada puluhan jenis songket di Tanah Air, songket Silungkang memiliki keunikan tersendiri. Yang paling mencolok adalah motif yang bernuansa alam, seperti motif bukit barisan, lobak, dan yang lain.

Begitu juga variasi dan warnanya yang beragam. Songket ini juga memiliki banyak ragam, yakni berupa songket ikat, songket batabua, songket penuh, songket benang dua, dan songket selendang lebar.

Dia mengungkapkan motif asli songket Silungkang masih tersimpan sebanyak 37 motif di Leiden, Belanda. Dari jumlah itu baru dua motif yang sudah dibawa pulang dan dikembangkan. Masih ada 35 motif lagi yang perlu dikembangkan.

Soal harga, dia menilai juga sangat bersahabat dengan harga di kisaran Rp175.000 per lembar hingga harga Rp8 juta per lembar.

“Sangat bersahabat, bisa dipakai siapa saja dan dimana saja. Songket Silungkang sudah dijual di Tanah Abang, juga ada di Thamrin City, tergantung kelasnya,” ujar Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini