Dari Peluang Indonesia Mendapatkan Investment Grade Hingga Optimisme Pertumbuhan Ekonomi

Bisnis.com,23 Mar 2017, 07:44 WIB
Penulis: Bunga Citra Arum Nursyifani
Karyawati beraktivitas di dekat logo Bank Dunia di Jakarta, Rabu (1/3)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia menyatakan, Indonesia berpeluang meraih peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) dalam waktu dekat, seiring membaiknya fundamental ekonomi di dalam negeri. Perbaikan peringkat dari S&P akan semakin meningkatkan kepercayaan internasional terhadap perekonomian domestik. (Investor Daily)

OJK Perketat Pengawasan. Rentetan kasus pembobolan yang terjadi di industri perbankan belakangan ini membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berbenah. Selasa (21/3) lalu, OJK mengumpulkan seluruh pengawas sektor keuangan baik dari pengawas perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank. (Kontan)

Awas Direksi BUMN! Pemerintah akhirnya bersikap tegas menjadikan kepatuhan BUMN dalam program Jaminan Kesehatan Nasional sebagai salah satu penilaian mengukur kinerja direksi setiap tahunnya. (Bisnis Indonesia)

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Bank Indonesia (BI) optimistis, pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini berpeluang menembus 5,4% atau batas atas dari perkiraan bank sentral 5-5,4%, naik signifikan dibanding realisasi tahun lalu 5,02%.Peningkatan ini didorong banyak faktor, yakni bertambahnya kepercayaan asing dan aliran modal masuk, menguatnya ekonomi Amerika Serikat (AS), membaiknya pertumbuhan ekonomi global, serta naiknya harga komoditas. (Investor Daily)

Koreksi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi. Bank Dunia (World Bank) menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Jika di Januari 2017 lalu Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI di level 5,3%, kini turun menjadi 5,2%. Tahun depan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 5,3%. (Kontan)

Fokus Sumber Domestik. Indonesia akan fokus pada sumber-sumber domestik untuk menggerakkan perekonomian. Kebijakan ini diharapkan efektif untuk mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi global akibat proteksi dagang AS. (Bisnis Indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini