Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memastikan ada persentase yang besar pada penggunaan komponen dalam negeri untuk merevitalisasi kereta Jakarta-Surabaya menjadi kereta ekspres dengan kecepatan 150-160 kilometer per jam.
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan, selama proses ini pemerintah tidak menghadapi banyak tantangan. Sejauh ini sudah disepakati ada local content yang akan dimasukkan. Sementara untuk pembiayaan ditangani oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.
“Kita [local content] 30%. Sepakat resmi belum, tapi mengarah ke sana,” jelasnya di Kantor Kemenko Maritim, Kamis (24/3/2017).
Ridwan mengatakan, pra feasibility study akan menggunakan dana dari APBN untuk Kementerian Perhubungan. Selanjutnya dari Kemenhub akan dikerjasamakan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT). “Ini belum selesai revisi anggarannya, kala sudah selesai nanti Kemenub akan urusan dengan BPPT,” tuturnya.
Ridwan menuturkan proyek ini ditargetkan rampung pada 2019. Dia memastikan tahun ini feasibility study sudah harus dimulai. Maret ini akan dimulai dengan preliminary study, pra FS yang dikerjakan BPPT dan Kemenhub. “Preliminary sampai akhir 2017, keputusan kita harapkan sebelum itu. Kebijakan pemerintah dan kerja sama bisa sebelum itu,” ungkap Ridwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel