Bisnis.com, SEMARANG—Perayaan earth hour pada Sabtu (25/03) dari pukul 20.30–21.30 wib ternyata tidak berpengaruh signifikan pada penurunan beban pemakaian listrik pelanggan di wilayah PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY.
Mengutip data PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY, realisasi beban listrik pada Sabtu (25/3) pukul 20.30 wib sebesar 3.482 mega watt (MW). Adapun pukul 21.00 wib sebesar 3.366 MW.
Sedangkan pada jam 21.30 sebesar 3.218 MW. Sehingga pemakaian listrik di malam Earth Hour 2017 relatif sama dengan hari Sabtu di lima minggu terakhir.
"Sementara persentase penurunan beban lebih rendah apabila dibandingkan dengan perayaan earth hour tahun lalu yang tercatat pada angka 4,7% dari beban rata-rata 3.487 MW menjadi 3.322 MW," kata Hardian Sakti Laksana, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY dalam keteranagn resminya, diterima Minggu (26/3/2017).
Menurutnya, hal itu dipengaruhi faktor cuaca karena pada saat perayaan earth hour di beberapa daerah cuaca cukup panas sehingga mendorong orang untuk menyalakan pendingin udara.
Pada rumah tangga dan gedung, pendingin udara memang mengkonsumsi listrik relatif besar dibanding lampu dan alat elektronik lain. Hal ini juga mengindikasikan bahwa partisipasi masyarakat untuk mengikuti earth hour masih rendah.
Earth hour adalah kegiatan global yang diadakan World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir setiap Maret.
Kegiatan ini berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.
Kegiatan yang dicetuskan WWF dan Leo Burnett ini pertama kali diselenggarakan pada 2007. Saat itu, 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak diperlukan.
Setelah Sydney, beberapa kota di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada Earth Hour 2008. Earth Hour 2017 dilaksanakan pada 25 Maret 2017 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel