Bisnis.com, SEMARANG—PT Bank Rabobank International Indonesia menargetkan penyaluran total kredit mencapai Rp10 triliun dengan kontribusi dari provinsi Jawa Tengah sekitar Rp700 miliar tahun ini.
Liabilities Director Rabobank Indonesia Heradian Yoto mengatakan jumlah itu bertumbuh dari tahun lalu yang masing-masing sebesar Rp9,4 triliun dan sekitar Rp600 miliar. Untuk menggenjot pertumbuhan itu, pihaknya akan lebih gencar menyalurkan kredit di sektor pangan, pertanian dan peternakan.
“Tantangan di sektor ini sangat besar, penduduk terus bertambah sedangkan sumber daya sektor tersebut tidak. Sehingga kami peduli untuk pengembangan sektor tersebut,” katanya, Rabu (29/3).
Dia mengatakan, dua tahun lalu kontribusi sektor pangan, pertanian dan peternakan terhadap total kredit sekitar 30%. Pada 2016 lalu sumbangsihnya mencapai 34,8% dan harapannya tahun ini bisa mencapai 50% bahkan lebih. Sisanya, merupakan penyaluran kredit di sektor manufaktur, trading, hingga logistik.
Adapun dari total serapan kredit pada tahun lalu sekitar 60% diserap Jakarta. Sedangkan di Jawa Tengah kota dengan serapan kredit terbesar adalah Semarang yang sekitar Rp120 miliar.
Menurutnya, karena akan fokus pada penyaluran kredit di sektor pangan, pertanian dan peternakan, ke depan pihaknya akan memperbesar kontribusi daerah luar Jakarta yang merupakan sentra pangan, pertanian dan peternakan seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara dan Lampung.
Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan tim khusus yang akan mendekati nasabah di daerah. Pihaknya akan memetakan potensi daerah, kemudian mengirim petugas yang paham potensi itu dan akan menjelaskan terkait pengembangan usaha di sektor potensial tersebut.
“Jadi kami nanti bisa bantu terkait pembiayaan, pengetahuan, jaringan, dan pengembangan usahanya,” ujarnya.
Ditanyai terkait NPL, menurutnya masih dalam batas yang wajar. Per Desember tahun lalu secara nasional mencapai 2%. Dia optimistis tahun ini akan stabil karena potensi dunia perbankan pada 2017 akan lebih baik dari tahun lalu. Pihaknya pun menargetkan loan to deposit ratio tahun ini terjaga di kisaran 92% seperti tahun lalu.
Sementara itu, Head Area Jawa Tengah dan Jawa Barat Rabobank Indonesia Andreas Rahadi menambahkan, khusus Jawa Tengah hingga sejauh ini telah memiliki sebanyak 2.177 nasabah. Dari jumlah tersebut mayoritas nasabah mengambil kredit dengan nilai di bawah Rp2 miliar.
”Memang untuk yang murni sektor pangan pinjaman tidak terlalu besar, kecuali mereka yang telah melebarkan produksi dengan produk-produk bernilai tambah,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel